Bobo.id - Hewan dari filum Arthropoda merupakan kelompok hewan yang memiliki tubuh berbuku-buku, yang bagian tubuhnya dibedakan menjadi kepala, dada, dan perut.
Arthropoda juga kelompok hewan yang paling melimpah di Bumi, dengan ciri fisik memiliki penutup luar bertekstur keras, bernama kerangka luar.
Dengan kerangka tubuh yang keras inilah, hewan-hewan Arthropoda dapat melindungi diri dari pemangsa.
Ada beragam jenis hewan yang termasuk Arthropoda, di antaranya kepiting, kepik, laba-laba tarantula, udang, lobster, lipan, kalajengking, dan banyak lagi.
Uniknya, sebagian besar hewan Arthropoda memiliki kemampuan untuk mengganti kulit kerangka luar mereka, lo, teman-teman.
Nah, kali ini Bobo akan mengajak teman-teman mengenal fakta menarik proses ganti kulit pada hewan Arthropoda. Yuk, simak!
Proses Ganti Kulit Arthropoda
Arthropoda mempunyai kerangka luar keras yang disebut eksoskeleton.
Dilansir dari National Geographic, ukuran dan bentuk eksoskeleton berbeda-beda pada hewan Arthropoda, namun sama-sama terbuat dari kitin.
Ketika berusia muda, hewan Arthropoda akan mengeluarkan hormon yang memicu kulitnya agar mulai berganti. Proses ini disebut ekdisis.
Lapisan luar, kerangka luar, kutikula, dan lapisan epidermis akan membentuk kutikula yang baru.
Baca Juga: Terlihat Unik, Ternyata Ini Fungsi Moncong Gergaji pada Ikan Hiu Todak
Kemudian, Arthropoda akan menghirup banyak udara untuk menggeser cairan di sekitar tubuhnya dan membuat kulit luarnya terlepas dari tubuh.
Cara Hewan Ganti Kulit
Andrine Shufran, seorang ahli entomologi di Oklahoma State University, telah meneliti bahwa kecoak mengalami proses ekdisis hanya dalam 20 menit.
Sementara kepiting akan menyerap air untuk memberikan tekanan pada lapisan luar tubuh mereka, sehingga cangkang lama mereka akan terlepas secara perlahan.
Kelompok hewan yang termasuk Arachnida, seperti kalajengking dan tarantula, justru berganti kulit dengan mendorong kulit lamanya.
Hewan-hewan ini harus melakukan ganti kulit untuk menghemat energi dan melindungi diri mereka.
Perlu diketahui, setelah berganti kulit, kulit baru pada hewan Arthropoda tidak bertekstur keras secara langsung.
Rata-rata Arthropoda harus menunggu sekitar setengah jam hingga beberapa jam untuk mengeraskan kulit baru.
Oleh karena itu, beberapa waktu setelah ganti kulit, Arthropoda akan bersembunyi dan mencari tempat yang aman dari pemangsa.
Jadi, begitulah proses menarik ganti kulit pada hewan-hewan Arthropoda, teman-teman.
Baca Juga: Mengenal Rafflesia Arnoldii, Puspa Langka yang Ternyata Adalah Parasit
Kemampuan Unik Tarantula
Berbeda dengan laba-laba jenis lain, tarantula tidak menggunakan jaring untuk memerangkap mangsanya.
Mereka murni menggunakan racun dari dalam tubuhnya untuk melumpuhkan makanannya.
Kemudian, tarantula akan mengeluarkan enzim yang dapat mencairkan tubuh mangsanya sehingga mudah untuk dikonsumsi.
Setelah berhasil mengonsumsi mangsa besarnya, tarantula bisa tahan untuk tidak makan selama sebulan.
Namun, tarantula juga punya musuh alami, lo, yaitu tawon pepsis parasit. Tawon yang juga memilki sengatan di dalam tubuhnya, bisa melumpuhkan tarantula dengan menyengatnya.
Sehingga tarantula tidak bisa bertahan hidup dengan sengatan tersebut, dan kemudian kalah.
----
Kuis! |
Apa saja contoh hewan Arthropoda? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Source | : | National Geographic |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR