Bobo.id - Nyamuk dan lalat mengalami metamorfosis yang sama, yaitu metamorfosis sempurna.
Metamorfosis sempurna adalah perubahan bentuk hewan sebelum dewasa dan sesudah dewasa sama sekali berbeda.
Biasanya bentuk hewan yang dimulai dari fase telur, larva, pupa (kepompong), lalu menjadi hewan dewasa.
Kali ini Bobo akan mengajak teman-teman untuk mengenal tahapan metamorfosis nyamuk dan lalat dari artikel ini. Yuk, simak!
Metamorfosis nyamuk terdiri dari telur, larva, pupa, dan nyamuk dewasa. Berikut ini rincian penjelasannya.
Nyamuk betina dewasa bisa mengeluarkan 100 hingga 200 butir telur, dalam satu kali masa bertelur.
Telur yang sudah dikeluarkan akan diletakkan secara berjajar membentuk 'rakit' yang mengapung di permukaan air terbuka.
Nyamuk Anopheles lebih sering bertelur di permukaan air, sedangkan nyamuk Aedes dan Ochlerotatus bertelur di tanah lembap.
Setelah 48 jam atau sekitar dua hari, telur akan menetas menjadi larva. Larva nyamuk ini akan hidup di air, dengan sesekali muncul ke permukaan untuk mengambil napas.
Larva diketahui mengalami 4 kali proses ganti kulit, dan bertumbuh lebih besar setiap proses ganti kulit selesai dilakukan.
Untuk mempertahankan hidupnya, larva memakan mikroorganisme dan bahan-bahan organik di dalam air.
Baca Juga: Metamorfosis Semut: Mulai dari Tahap Telur hingga Semut Dewasa
Setelah berganti kulit sebanyak 4 kali, larva akan segera berubah menjadi pupa.
Pada tahap ini, pupa akan mengalami istirahat dengan tidak makan sama sekali, untuk mempersiapkan perubahan bentuknya.
Meski berpuasa dan istirahat, pupa tetap bisa bergerak untuk merespons perubahan atau gerakan di sekitarnya.
Setelah kulit pupa terbelah, nyamuk dewasa yang disebut juga imago, akan muncul.
Sesaat setelah keluar dari kulit pupa, nyamuk akan beristirahat di permukaan air untuk mengeringkan tubuh dan membiarkan semua kulit pupa terlepas.
Beberapa saat kemudian, sayap nyamuk harus dibentangkan dan dikeringkan sebelum digunakan untuk terbang.
Setelah bisa terbang, nyamuk akan mengubah makanannya menjadi darah dan berkembang biak dalam hitungan beberapa hari.
Metamorfosis lalat terdiri dari empat tahapan, yaitu telur, larva, pupa (kepompong), dan lalat dewasa. Berikut rincian penjelasannya.
Pada musim reproduksi, lalat betina akan sering bertelur, dan meninggalkan telurnya di tempat yang aman dari pemangsa.
Tempat lalat betina menyimpan telurnya adalah di celah-celah dan sudut bahan organik membusuk.
Tidak membutuhkan waktu lama, telur menetas menjadi larva hanya dalam satu hari.
Baca Juga: Metamorfosis Tidak Sempurna: Pengertian, Tahapan, dan Contoh-contohnya
Larva lalat sering dikenal dengan belatung, yang bentuknya mirip cacing, namun memiliki bagian mulut bengkok untuk makan.
Belatung tumbuh dengan cepat, hanya dalam waktu kurang dari dua hari, ukurannya bisa membesar hingga dua kali lipat.
Belatung mengalami proses pergantian kulit (moulting) sebanyak tiga kali, untuk membantu proses perkembangan tubuhnya.
Pada saat proses ganti kulit yang ketiga, larva akan berhenti makan dan membiarkan kulitnya mengeras dan berubah warna.
Pada tahap pupa, larva sudah mengubah kulitnya menjadi lebih keras dan berwarna gelap.
Dengan kulit keras ini, pupa akan mengembangkan beberapa bagian tubuh dan organ pelengkap yang berguna ketika memasuki fase dewasa.
Adapun organ yang berkembang pada fase pupa antara lain sayap, antena, serta kaki lalat.
Setelah mengembangkan organ tubuh pelengkap, pupa akan dirobek oleh lalat dari dalam dengan kantong di kepalanya.
Lalat dewasa dapat hidup selama 15 sampai 20 hari, namun selalu aktif bereproduksi.
Perkembangbiakan lalat didukung oleh cuaca hangat, yaitu dengan suhu sekitar 17 sampai 32 derajat Celsius.
Dari penjelasan dan tahapan metamorfosis nyamuk dan lalat di atas, kita tahu bahwa ada persamaan antara metamorfosis nyamuk dan lalat.
1. Sama-sama mengalami metamorfosis sempurna.
2. Sama-sama mengalami empat tahapan daur hidup.
4. Sama-sama mengalami pergantian kulit pada fase pupa.
3. Sama-sama berkembang dalam waktu cepat.
----
Kuis! |
Berapa kali pupa nyamuk berganti kulit? |
Petunjuk: cek di halaman 2! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR