Bobo.id - Apakah teman-teman tahu mengapa benda langit komet sering disebut sebagai bintang berekor?
Dilansir dari Kompas.com, komet diketahui sudah terbentuk sejak lebih dari 4,5 miliar tahun yang lalu.
Matahari yang terbentuk 4,6 miliar tahun yang lalu menyisakan debu dan gas. Material yang menggumpal itu kemudian membentuk komet.
Istilah komet sendiri berasal dari bahasa Latin dan Yunani, yakni cometa atau cometes yang berarti 'berambut panjang'.
Dilansir dari NASA, seperti planet lainnya, komet juga berbentuk bulat dan mengitari Matahari, lo.
Nah, komet sendiri sering disebut sebagai bintang berekor. Mengapa begitu, ya? Kita cari tahu bersama, yuk!
Bagian-Bagian Komet
Tidak berdiri sendiri, komet juga memiliki bagian-bagian dengan bentuk yang beragam, antara lain:
1. Inti
Inti adalah salah satu bagian komet yang bentuknya paling padat dari antara bagian lainnya, teman-teman.
Inti komet memiliki diameter hingga beberapa kilometer dan terbentuk dari penguapan bahan-bahan es penyusun yang berubah menjadi gas.
Baca Juga: Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan dari Asteroid, Komet, Meteoroid, Meteor, dan Meteorit?
2. Koma
Bagian komet selanjutnya adalah koma. Koma pada komet ini berupa daerah kabut yang mengelilingi inti komet.
3. Hidrogen
Hidrogen merupakan salah satu bagian komet yang mengelilingi koma dengan diameter mencapai 20 juta kilometer.
4. Ekor Komet
Ekor komet terbuat dari gas bercahaya yang akan muncul saat komet melewati dekat Matahari.
Ekor komet selalu menjauh dari Matahari. Koma atau ekor komet akan meleleh menjadi gas jika mendekati Matahari.
Mengapa Komet Disebut Bintang Berekor?
Komet dikenal sebagai bintang berekor. Hal ini bisa terlihat dari bentuknya yang memanjang menyerupai ekor.
Komet berupa gas pijar dengan garis edar yang berbeda-beda. Beberapa komet menempuh jarak lebih jauh di ruang angkasa daripada planet.
Bahkan, beberapa komet membutuhkan ribuan tahun untuk menyelesaikan satu kali mengorbit Matahari.
Seperti sudah disebutkan sebelumnya, komet terdiri dari sekumpulan debu yang membeku ketika berada jauh dari matahari.
Ketika mendekati matahari, komet memanas. Es, gas, dan debu yang membentuknya meleleh dan menguap membentuk ekor.
Inilah mengapa komet sering disebut bintang berekor. Ekor komet terlihat memanjang dan selalu menjauhi matahari karena angin matahari.
Angin matahari ini membuat material penyusun komet menguap dan membawanya ke arah luar. Persis seperti rambut yang tertiup angin.
Komet dapat dilihat ketika masih jauh dari Matahari. Nah, bagian pertama yang bisa dilihat adalah inti komet.
Komet terlihat memiliki cahaya dikarenakan adanya gesekan-gesekan atom-atom di udara, teman-teman.
Dilansir dari Kompas.com, ada jutaan komet yang mengitari matahari. Namun, baru sekitar 3.634 saja yang diketahui.
Sebagian komet ini berada di Sabuk Kuiper dan sebagian besar lagi di bagian terluar tata surya yakni Awan Oort.
Jenis-Jenis Komet
Dikutip dari buku Bintang & Planet karya Carole Stott, komet dibedakan menjadi dua jenis, antara lain:
1. Komet Berekor Panjang
Baca Juga: Banyak yang Sering Tertukar, Apa Perbedaan Asteroid, Komet, Meteor, dan Meteoroid?
Komet berekor panjang adalah komet yang memiliki lintasan sangat jauh dan melewati daerah yang sangat dingin di ruang angkasa.
Saat mendekati Matahari, komet ini akan melepaskan gas dan membentuk koma dan ekor komet dengan ukuran yang sangat panjang.
2. Komet Berekor Pendek
Komet berekor pendek memiliki garis lintas yang sangat pendek dan memilki kesempatan yang sedikit untuk menyerap gas.
Ketika mendekati matahari, komet melepaskan gas yang sangat sedikit, sehingga koma dan ekornya juga sangat pendek.
Nah, itulah alasan mengapa komet disebut sebagai bintang berekor. Semoga informasi ini bisa bermanfaat untuk teman-teman, ya.
----
Kuis! |
Sejak kapan komet terbentuk? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Source | : | Kompas.com,NASA,Info Astronomy |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR