Bobo.id - Pada pelajaran IPS Kelas 8, kita mempelajari bentuk-bentuk peninggalan sejarah pada masa penjajahan di Indonesia.
Indonesia mengalami penjajahan selama berabad-abad, seperti yang sudah kita pelajari bersama.
Mulai dari datangnya bangsa barat, yakni Portugis, Spanyol, Inggris, dan Belanda.
Belanda pun menjadikan Indonesia sebagai negara jajahan selama kurang lebih 350 tahun.
Setelah itu, Indonesia dijajah Jepang tahun 1942-1945.
Mengalami masa penjajahan selama itu, tentu banyak sekali peninggalan sejarah pada masa penjajahan di Indonesia.
Bentuk-bentuk peninggalan sejarah pada masa penjajahan ini banyak dibangun dengan menerapkan sistem kerja paksa rakyat Indonesia.
Apa saja bentuk peninggalan sejarah pada masa penjajahan di Indonesia? Kita simak contohnya berikut ini, yuk!
5 Bentuk Peninggalan Sejarah pada Masa Penjajahan
1. Jalan Raya Anyer - Panarukan
Pembangunan Jalan Raya Pos Anyer-Panarukan yang mencapai 1.000 kilometer.
Baca Juga: 6 Perlawanan Mengusir Penjajah di Daerah dan Penyebab Kegagalannya
Salah satu dampak kerja paksa zaman Belanda adalah penyengsaraan rakyat pribumi yang mengakibatkan banyak korban berjatuhan.
Makna peninggalan ini adalah untuk mengingatkan kita bahwa penjajahan tidak memberikan keuntungan bagi negara yang dijajah.
Kita harus memberikan penghargaan pada pengorbanan nenek moyang dan para pejuang di zaman penjajahan dengan mengisi kemerdekaan.
Cara melestarikannya adalah mengadakan perbaikan rutin pada jalan raya tersebut.
2. Museum Fatahillah (Museum Sejarah Jakarta)
Musem Sejarah Jakarta atau Museum Fatahillah terletak di Kota Tua Jakarta.
Museum ini adalah salah satu bangunan peninggalan pemerintah kolonial Belanda di wilayah tersebut.
Sebab, Kota Tua merupakan pusat pemerintahan Hindia Belanda yang seluruh aktivasnya berpusat di sana.
Bangunan Museum Fatahillah dibangun pada tahun 1707-1712 atas perintah Gubernur Jenderal Joan van Hoorn. Gedung museum itu dulunya adalah pusat aktivitas pemerintah kolonial Hindia Belanda di Indonesia.
Makna peninggalan museum itu menunjukkan sejarah dan perjuangan rakyat Indonesia pada masa penjajahan.
3. Istana Merdeka
Baca Juga: Penyebab dan Strategi Perlawanan Pangeran Diponegoro Terhadap Penjajah, Materi PPKn
Bentuk peninggalan masa penjajahan Belanda adalah Istana Merdeka.
Di sinilah Presiden beserta keluarganya tinggal dan menjalankan aktivitas.
Gedung Istana Merdeka dengan warna putih dan ditopang oleh pilar-pilar besar itu dibangun oleh seorang Belanda bernama J.A van Braam pada 1796 dan dijadikan sebagai tempat tinggal pribadi.
Pada tahun 1816, bangunan tersebut diambil alih oleh pemerintah Hindia Belanda dan dijadikan pusat kegiatan pemerintahan.
Tempat itu juga sekaligus dipakai sebagai rumah tinggal Gubernur Jenderal Hindia Belanda.
Setelah Indonesia memproklamirkan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, Indonesia mengambil alih bangunan ini.
Bangunan ini juga menjadi saksi bisu ditandatanganinya naskah persetujuan Linggarjati pada 25 Maret 1947.
4. Bandara Sugimanuru
Salah satu bentuk peninggalan masa penjajahan Jepang adalah Bandara Sugimanuru.
Bandara Sugimanuru adalah bandara kecil yang terletak di Pulau Mua, Kabupaten Muna Barat, Sulawesi Tenggara.
Bandara ini kini berada di bawah pengelolaan Kementerian Perhubungan.
Baca Juga: Penyebab dan Latar Belakang Perlawanan Rakyat Maluku pada Masa Penjajahan, Materi PPKn
Sebagaimana Bandara Biak, Bandara Sugimanuru dibangun Jepang untuk kepentingan militer guna mendukung ekspansi Perang Pasifik, terutama di kawasan Laut Jawa dan Laut Banda.
Setelah Jepang hengkang, Bandara ini sempat terbengkalai hingga pada masa Orde Baru kembali dimanfaatkan untuk penerbangan perintis yang dilayani maskapai Merpati.
5. Selokan Mataram
Selokan Mataram juga merupakan bentuk peninggalan masa penjajahan Jepang.
Selokan Mataram adalah saluran irigasi primer yang dibangun di masa Sultan Hamengkubuwono IX dengan biaya dari pemerintah militer Jepang pada tahun 1942.
Sultan Yogyakarta yang saat itu memilih kooperatif dengan pemerintah militer Jepang meminta dana untuk pembangunan saluran irigasi yang mengalirkan air dari Kali Opak dan Progo ke Sleman yang kala itu seringkali dilanda kekeringan.
Alasan Sultan, Mataram butuh saluran irigasi agar bisa menyuplai makanan untuk pemerintah militer Jepang.
Selain itu, berkat Selokan Mataram, ribuan warga Yogyakarta terhindar dari kewajiban dikirim sebagai kerja paksa atau romusha oleh pemerintah militer Jepang.
Namun sayang, selokan Mataram kini kurang terawat kebersihannya karena dipenuhi oleh sampah rumah tangga.
Nah, itulah contoh bentuk peninggalan sejarah masa penjajahan di Indonesia. Masih banyak lagi contoh bentuk peninggalan masa penjajahan, kok.
Adakah satu bentuk peninggalan sejarah masa penjajahan di kotamu?
Baca Juga: Nama-Nama Tokoh yang Berperan dalam Melawan Kolonialisme dan Imperalisme di Indonesia
----
Kuis! |
Pada tahun berapa museum Fatahillah mulai dibangun? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Source | : | Kompas,Kompas Travel,Gramedia.com |
Penulis | : | Niken Bestari |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR