Bobo.id - Pada materi Ilmu Pengetahuan Sosial Kurikulum Merdeka Kelas 7 SMP, kita akan belajar tentang permasalahan kehidupan sosial budaya.
Keberagaman budaya di Indonesia sudah dimulai sangat lama. Kondisi geografis Indonesia turut mewarnai keberagaman ini.
Setiap masyarakat di berbagai wilayah Indonesia memiliki tokoh panutan, yang setiap tindakannya dijadikan teladan.
Tokoh itu saat ini setara dengan para influencer atau dalam KBBI dikenal dengan pemengaruh di media sosial.
Tokoh itu dijadikan sebagai simbol dan pengaruhnya dapat memengaruhi keragaman budaya yang berangkat dari isu yang memicu perlawanan.
Pada buku Kurikulum Merdeka, kita diajak untuk belajar tentang tokoh atau sosok dalam sejarah di tingkat lokal.
Tokoh-tokoh itu memperjuangkan tanah airnya dari serangan bangsa asing yang saat itu sedang gencar menguasai Nusantara.
Salah satu tokoh dalam sejarah di tingkat lokal adalah Ratu Kalinyamat yang merupakan puteri ketiga dari Sultan Trenggana.
Siapa Itu Ratu Kalinyamat?
Nama kecil Ratu Kalinyamat adalah Retna Kencana. Gelar Kalinyamat diberikan setelah ia menikah dengan Sultan Hadlirin.
Setelah menikah, ia memperoleh sebuah tempat bernama Kalinyamat yang berada di antara Jepara dan Kudus.
Baca Juga: Mengapa Perdangangan Internasional dapat Meningkatkan Ketergantungan Antarnegara?
Kekacauan di pusat Kerajaan Demak timbul setelah wafatnya Sultan Trenggana dalam ekspedisi di Panarukan.
Arya Penangsang, anak dari Pangeran Seda ing Lepen, tidak menyukai pengangkatan Sunan Prawata sehingga dilakukan upaya balas dendam.
Syltan Hadlirin dan Ratu Kalinyamat kemudian pergi ke Kudus dalam rangka memperjuangkan keadilan kepada Sunan Kudus.
Namun dalam perjalanan pulang, Sultan Hadlirin justru dibunuh oleh para utusan Arya Penangsang, teman-teman.
Ratu Kalinyamat kemudian pergi bertapa ke Gunung Danaraja yang berada di sebelah utara Sungai Jepara.
Ia meninggalkan keraton dan kemewahannya. Ia berjanji akan memberikan kekuasaan pada orang yang dapat menghabisi Arya Penangsang.
Akhirnya, Arya Penangsang berhasil dikalahkan oleh Sultan Hadiwijaya dengan bantuan beberapa orang kepercayaannya.
Setelah kekalahan Arya Penangsang, Ratu Kalinyamat pun dikenal sebagai wanita penguasa di Jawa.
Bagaimana Kekuatan Maritim Jepara pada Masa Ratu Kalinyamat Berkuasa?
Sejak pertengahan abad ke-16 (1549), Ratu Kalinyamat tampil sebagai salah satu tokoh penting yang berpengaruh di pantai utara Jawa.
Di bawah kepemimpinan Ratu Kalinyamat, Jepara kemudian berkembang pesat terutama di bidang pelayaran dan perdagangan.
Baca Juga: Cari Jawaban IPS, Bagaimana Relasi Persatuan Maluku dan Papua pada Masa Sultan Nuku?
Keberhasilan ini ditunjang oleh didirikannya pelabuhan yang aman dan angkatan laut yang cukup banyak.
Ratu Kalinyamat juga melakukan kerja sama dengan penguasa di daerah lain melalui Maluku, Cirebon, Tuban, Johor, dan Banten.
Aspek sosial dan ekonomi itu berdampak pada keadaan Jepara yang aman dan tentram, teman-teman.
Dalam hubungan dagang dan pelayaran, Ratu Kalinyamat menerapkan sistem commenda yang dikenal di Nusantara pada abad ke-16 M.
Dalam sistem ini, para raja di wilayah pesisir memiliki wakil-wakil yang berkedudukan di Malaka.
Melalui perwakilan ini, para raja melakukan penanaman modal pada kapal dalam negeri dan luar negeri yang akan berlayar untuk berdagang.
Dengan armada laut yang kuat serta kekayaan yang luar biasa, banyak penguasa lain bekerja sama dengan Jepara.
Salah satunya kerja sama dengan Sultan Johor untuk merebut Malaka dari tangan Portugis dengan menurunkan 40 kapal.
Selain itu, utusan dari Aceh yang datang pada tahun 1573 juga meminta bantuan Ratu Kalinyamat untuk membantu menyerang Portugis.
Berkat keberaniannya, Portugis menyebut Ratu Kalinyamat sebagai "Ratu Jepara, seorang wanita kaya dan berkuasa, wanita pemberani."
Ini artinya, kekuatan maritim Jepara pada masa Ratu Kalinyamat berkuasa adalah sangat kuat, teman-teman.
Baca Juga: 6 Contoh Seni Pertunjukan Tradisional Indonesia Sebagai Bentuk Keragaman Budaya, Materi IPS
Bandingkan dengan Kekuatan Maritim Indonesia pada Masa Kini!
Tak kalah dengan masa Ratu Kalinyamat, kekuatan maritim Indonesia pada masa kini sudah termasuk kuat atau cukup baik.
Hal ini terbukti dari sudah terbentuknya kekuatan kementerian untuk mengatur dan menangani segala kegiatan di kelautan di Indonesia.
Dengan banyak program kerja yang dijalankan, Indonesia akhirnya dikenal di dunia internasional akan hasil lautnya.
Saat ini, pemerintah Indonesia berfokus untuk memanfaatkan segala potensi sumber daya kelautan.
Selain itu, pemerintah juga membangun transportasi laut dan infrastruktur pelabuhan yang disertai dengan peningkatan SDM untuk keamanan laut.
Berdasarkan kondisi geografisnya sendiri, negara Indonesia terletak di antara dua samudra dan laut yang cukup potensial.
Letak geografis Indonesia ini sangat menguntungkan untuk meningkatkan sektor perekonomian negara Indonesia.
Nah, itulah jawaban bagaimana kekuatan maritim Jepara pada masa Ratu Kalinyamat berkuasa. Semoga informasi ini bisa bermanfaat, ya.
Baca Juga: 5 Contoh Bukti Keragaman Budaya yang Merupakan Hasil dari Akulturasi, Cari Jawaban IPS
----
Kuis! |
Bagaimana gelar Kalinyamat diberikan pada Ratu Kalinyamat? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Source | : | Kompas.com,ruangguru.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR