Berdasarkan bentuknya yang seperti sepatu emas ini, Jiao zi bermakna dapat mendatangkan kekayaan dan harta di tahun mendatang.
Sementara isian Jiao zi disimbolkan sebagai tambahan bahan keberuntungan.
Pangsit Jiao zi dapat dinikmati sebagai makanan utama pada malam tahun baru, serta makanan pertama pada gari pertama dan hari kelima setelah tahun baru.
Sejarah Jiao zi
Jiao zi pada dasarnya berkembang di masa Dinasti Han (206 SM - 220 M).
Pada awal perkembangannya, tidak ada bentuk tetap yang menjadi pakem pembuatan Jiao zi, namun orang-orang membuatnya tanpa lubang permukaan.
Setelah memasuki masa Dinasti Ming (1368 - 1644 M), sajian Jiao zi lebih populer dan disajikan pada Festival Musim Semi.
Orang-orang Tiongkok suka menyantap Jiao zi di malam hari sampai menjelang tengah malam, bersama keluarga besar.
Diketahui, Jiao zi yang disantap saat Imlek merupakan perlambangan harapan kelimpahan rezeki dan kerukunan dalam keluarga.
Dilansir dari The Kitchn, pangsit Jiao zi dapat direbus, dikukus, maupun digoreng.
Jiao zi yang direbus dinamakan Shuijiao, Jiao zi kukus disebut Zhengjiao, dan Jiao zi goreng disebut Guotie.
Baca Juga: Cara Meminta Angpau menurut Budaya Tionghoa, Ternyata Ada Etikanya
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR