Bobo.id - Ada beragam jenis makanan khas yang hadir menemani momen Imlek, salah satunya pangsit.
Makanan yang disajikan saat Imlek bukan hanya tentang cita rasa dan momen perayaan, melainkan juga filosofi atau makna.
Setiap makanan di Tahun Baru Imlek mempunyai simbol budaya Tionghoa, termasuk juga pangsit yang dikenal dengan nama Jiao zi.
Jiao zi merupakan dumpling atau pangsit yang diberi isian daging, teman-teman.
Kali ini Bobo akan mengajak kamu untuk mengenal filosofi atau makna di balik lezatnya Jiao zi. Yuk, simak!
Filosofi Jiao zi
Dalam bahasa Mandarin, kata jiǎo zi yang berarti dumpling atau pangsit memiliki bunyi seperti kata jiāo zi yang berarti pergantian tahun baru.
Hidangan pangsit atau dumpling saat tahun baru Imlek di Tiongkok merupakan simbol meninggalkan tahun yang berlalu dan menyambut tahun baru.
Jiao zi ini mulai populer dikonsumsi masyarakat Tiongkok pada waktu Dinasti Ming dan Qing di Tiongkok Utara.
Jiao zi juga mewakili dua simbol, yang pertama bentuknya seperti sepatu emas Tiongkok, dan kedua karena isiannya.
Bentuk Jiao zi serupa dengan sepatu emas, bentuk awal mata uang di Tiongkok.
Baca Juga: Kegiatan Saat Imlek yang Wajib dan Pantang Dilakukan, Apa Saja?
Berdasarkan bentuknya yang seperti sepatu emas ini, Jiao zi bermakna dapat mendatangkan kekayaan dan harta di tahun mendatang.
Sementara isian Jiao zi disimbolkan sebagai tambahan bahan keberuntungan.
Pangsit Jiao zi dapat dinikmati sebagai makanan utama pada malam tahun baru, serta makanan pertama pada gari pertama dan hari kelima setelah tahun baru.
Sejarah Jiao zi
Jiao zi pada dasarnya berkembang di masa Dinasti Han (206 SM - 220 M).
Pada awal perkembangannya, tidak ada bentuk tetap yang menjadi pakem pembuatan Jiao zi, namun orang-orang membuatnya tanpa lubang permukaan.
Setelah memasuki masa Dinasti Ming (1368 - 1644 M), sajian Jiao zi lebih populer dan disajikan pada Festival Musim Semi.
Orang-orang Tiongkok suka menyantap Jiao zi di malam hari sampai menjelang tengah malam, bersama keluarga besar.
Diketahui, Jiao zi yang disantap saat Imlek merupakan perlambangan harapan kelimpahan rezeki dan kerukunan dalam keluarga.
Dilansir dari The Kitchn, pangsit Jiao zi dapat direbus, dikukus, maupun digoreng.
Jiao zi yang direbus dinamakan Shuijiao, Jiao zi kukus disebut Zhengjiao, dan Jiao zi goreng disebut Guotie.
Baca Juga: Cara Meminta Angpau menurut Budaya Tionghoa, Ternyata Ada Etikanya
Resep Pangsit Rebus
Masih dalam suasana Imlek, teman-teman dapat membuat Jiao zi sendiri di rumah dengan resep dari Sajian Sedap berikut ini.
1. Bahan yang diperlukan
- 12 buah kulit pangsit rebus
- 3 siung bawang putih, digoreng, dimemarkan
- 1 batang daun bawang, dipotong serong
- 1 buah cabai rawit merah, diiris serong
- 2 buah cabai kering, dicincang kasar
- 1 cm jahe, dimemarkan
- 3 sendok teh garam
- 1/4 sendok teh merica bubuk
Baca Juga: Mengapa Orang Tionghoa Makan Kue Keranjang saat Perayaan Imlek?
- 2 sendok teh gula pasir
- 1.500 ml kaldu ayam
2. Bahan Isi
- 100 gram ayam giling
- 1 batang daun bawang kecil, diiris halus
- 1 putih telur
- 1/2 sendok teh garam
- 1/4 sendok teh merica bubuk
- 1/2 sendok teh gula pasir
- 1/2 sendok teh kecap ikan
- 1 siung bawang putih, diparut
Baca Juga: 7 Tradisi Perayaan Tahun Baru Imlek dari Berbagai Daerah di Indonesia
- 1 sendok teh tepung sagu
3. Cara Membuat Pangsit Rebus
1. Membuat isi, aduk rata ayam giling, daun bawang, telur, garam, merica bubuk, gula pasir, kecap ikan, dan bawang putih. Masukkan tepung sagu. Aduk rata.
2. Ambil kulit pangsit. Sendokkan isi. Lipat bentuk segitiga. Putar ujungnya ke belakang .
3. Rebus pangsit isi dalam air mendidih sampai terapung. Angkat dan tiriskan.
4. Didihkan air kaldu, bawang putih, daun bawang, cabai rawit, cabai kering, jahe, garam, merica bubuk, dan gula pasir sampai harum. Aduk rata.
5. Tambahkan pangsit. Biarkan sebentar. Angkat.
----
Kuis! |
Apa makna bentuk Jiao zi? |
Petunjuk: cek di halaman 2! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR