Bobo.id - Seluruh makhluk hidup harus beradaptasi untuk bisa bertahan hidup di habitatnya.
Hewan punya beragam cara unik untuk melakukan adaptasi, yang dikenal dengan adaptasi morfologi, adaptasi fisiologi, dan adaptasi tingkah laku.
Adaptasi morfologi adalah bentuk adaptasi makhluk hidup terhadap lingkungan dengan cara perubahan bentuk atau bagian tubuhnya.
Adaptasi fisiologi adalah adaptasi yang dilakukan makhluk hidup menggunakan fungsi tubuhnya.
Sedangkan, adaptasi tingkah laku merupakan bentuk perubahan tingkah laku untuk menyesuaikan diri terhadap lingkungan dan menjaga kelangsungan hidupnya.
Kali ini Bobo akan mengajak teman-teman untuk mengenal cara kalajengking memutuskan ekornya sebagai bentuk adaptasi.
Yap, hewan yang bisa memutuskan ekornya bukan hanya cicak, kalajengking juga bisa. Yuk, simak fakta menariknya!
Autotomi Kalajengking
Sebagian besar hewan yang melakukan autotomi dengan memutuskan ekornya adalah kelompok kadal.
Sementara autotomi pada laba-laba terjadi dengan cara memutuskan kaki mereka.
Baca Juga: 7 Fakta Hewan yang Bikin Terharu, Salah Satunya Sapi yang Punya Sahabat
Berdasarkan taksonominya, laba-laba masih bersaudara dengan kalajengking, karena berasal dari kelas yang sama, yaitu Arachnoidea.
Meski bersaudara, autotomi yang dilakukan kalajengking justru lebih mirip cicak daripada laba-laba.
Dilansir dari National Geographic, seorang peneliti dari National University of Cordoba Argentina, Camilo Mattoni, meneliti cara kalajengking memutuskan ekornya.
Dari penelitian tersebut, Camilo menemukan ada sekitar enam spesies kalajengking yang melakukan autotomi seperti ini.
Sama seperti yang terjadi pada cicak, autotomi kalajengking juga dipicu kondisi yang dianggapnya sebagai ancaman.
Camilo mencoba mengangkat seekor kalajengking Amerika Selatan dari genus Ananteris dengan memegang bagian ekornya secara perlahan.
Tidak lama setelah itu, kalajengking itu menggeliat marah sambil memutuskan ekornya.
Autotomi kalajengking terjadi secara otomatis dan alami. Jika kalajengking dibius sebelum dipegang ekornya, maka mereka tidak akan memutuskan ekor.
Saluran Pencernaan Kalajengking
Uniknya, ketika kalajengking memutuskan ekornya, maka ada sebagian saluran pencernaannya yang ikut terputus, terutama bagian anus.
Anus kalajengking berada di ujung ekornya. Selain itu, usus kalajengking juga memanjang hingga ke bagian segmen kelima pada ekornya.
Baca Juga: 8 Ikan yang Pantang Dikonsumsi Meskipun Rasanya Enak, Apa Saja?
Kalau cicak dapat menumbuhkan ekornya setelah mengalami autotomi, hal ini tidak terjadi pada kalajengking.
Kalajengking tidak bisa menumbuhkan ekornya lagi setelah benar-benar memutuskannya.
Lalu, bagaimana cara kalajengking buang air besar? Mereka tidak akan bisa buang air besar lagi setelah melakukan autotomi.
Tentu saja hal ini dapat membahayakan hidup kalajengking, teman-teman.
Sebab, ketika mereka tidak dapat mengeluarkan sisa makanan, perut kalajengking akan membengkak.
Tanpa ekor menyengat dan usus normal, kalajengking akan kehilangan kemampuan untuk menangkap mangsa berukuran besar.
Meski kesulitan, kalajengking tanpa ekor ternyata dapat bertahan hidup selama delapan bulan.
----
Kuis! |
Mengapa kalajengking memutuskan ekornya? |
Petunjuk: cek di halaman 2! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Source | : | National Geographic |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR