Pemerintah Indonesia melakukan berbagai upaya untuk mengendalikan inflasi, seperti menstabilkan nilai tukar rupiah, memperbaiki manajemen fiskal dan memperbaiki sistem moneter.
Menurut Kemenkeu, pada Oktober 1946, pemerintah RI mengeluarkan uang kertas baru yang dikenal dengan nama Oeang Republik Indonesia (ORI) sebagai pengganti mata uang Jepang dan uang Hindia Belanda sebagai upaya menekan inflasi.
- Menjaga stabilitas harga
Pemerintah Indonesia berusaha untuk menjaga stabilitas harga, dengan memonitor dan mengendalikan tingkat inflasi dan memastikan bahwa harga barang dan jasa tetap stabil.
- Mencari dukungan melawan Blokade Laut Belanda melalui organisasi internasional
Pemerintah juga mencari dukungan internasional untuk menghentikan upaya Belanda menekan perkembangan ekonomi Indonesia.
Dukungan internasional ini diraih dengan membangun hubungan diplomatik yang baik dengan negara-negara sekitar.
Selain itu, pemerintah juga mengadakan perundingan dengan pemerintah Belanda untuk mencapai kesepakatan.
Dengan menjalin hubungan diplomatik, Indonesia dapat membuka blokade laut Belanda.
Langkah-langkah ini sangat penting bagi Indonesia untuk mengatasi hiperinflasi dan blokade laut oleh Belanda dan memperkuat pertumbuhan dan stabilitas ekonomi negara ini.
Nah, itulah penjelasan hiperinflasi dan blokade laut Belanda pada masa awal kemerdekaan Indonesia.
Baca Juga: Perbedaan Pendidikan di Indonesia pada Masa Penjajahan Belanda dan Jepang, Apa Saja?
Source | : | Kompas,kemenkeu.go.id |
Penulis | : | Niken Bestari |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR