Bobo.id - Pada pelajaran IPS kelas 8 kurikulum Merdeka, kita belajar mengenai Perkembangan Ekonomi Indonesia.
Ekonomi Indonesia mengalami dinamika sejak masa kemerdekaan.
Sebab, Belanda tidak mau mengakui kedaulatan Indonesia dan melakukan berbagai upaya menekan perkembangan ekonomi Indonesia.
Bentuk penekanan ini adalah blokade laut oleh Belanda dan juga hiperinflasi.
Apa saja pengaruh hiperinflasi dan blokade laut Belanda terhadap ekonomi Indonesia?
Kita bahas bersama-sama, yuk!
Pengaruh Hiperinflasi dan Blokade Laut Terhadap Ekonomi Indonesia
Hiperinflasi dan blokade laut oleh Belanda memiliki pengaruh negatif yang terhadap perkembangan ekonomi Indonesia di awal kemerdekaan.
- Hiperinflasi
Pada masa hiperinflasi, nilai mata uang rupiah mengalami penurunan drastis, sehingga membuat harga barang dan jasa menjadi sangat tinggi.
Ini membuat biaya hidup menjadi sangat sulit bagi masyarakat, dan memengaruhi konsumsi dan investasi.
Baca Juga: Tahun Kedatangan Bangsa Portugis, Spanyol, dan Belanda di Indonesia, Materi Kelas 5 SD
Hal ini mengurangi daya beli masyarakat dan memperlemah ekonomi secara keseluruhan.
- Blokade laut oleh Belanda
Belanda melakukan blokade laut untuk menghambat perdagangan Indonesia dan melemahkan ekonomi Indonesia.
Blokade laut ini berupa pemblokiran akses laut dari kapal-kapal yang membawa produk menuju Indonesia.
Ini membuat Indonesia kesulitan untuk memperoleh bahan baku dan memasarkan produk-produknya ke pasar luar negeri, sehingga menurunkan produktivitas dan pertumbuhan ekonomi.
Kedua faktor ini bekerja bersama-sama untuk memperlambat perkembangan ekonomi Indonesia dan membuat masyarakat mengalami kesulitan.
Hal ini berpengaruh negatif bagi Indonesia dalam membangun infrastruktur dan memperluas industri dan sektor ekonomi lainnya.
Padahal, hal itu merupakan faktor penting dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi.
Langkah yang Dilakukan Indonesia Mengatasi Masalah Ini
Agar tidak terus menerus menekan rakyat, pemerintah Indonesia melakukan langkah berikut untuk mengatasi masalah ini, yakni:
- Pengendalian inflasi
Baca Juga: 5 Proyek Kerja Paksa Belanda Terhadap Indonesia Beserta Lokasinya
Pemerintah Indonesia melakukan berbagai upaya untuk mengendalikan inflasi, seperti menstabilkan nilai tukar rupiah, memperbaiki manajemen fiskal dan memperbaiki sistem moneter.
Menurut Kemenkeu, pada Oktober 1946, pemerintah RI mengeluarkan uang kertas baru yang dikenal dengan nama Oeang Republik Indonesia (ORI) sebagai pengganti mata uang Jepang dan uang Hindia Belanda sebagai upaya menekan inflasi.
- Menjaga stabilitas harga
Pemerintah Indonesia berusaha untuk menjaga stabilitas harga, dengan memonitor dan mengendalikan tingkat inflasi dan memastikan bahwa harga barang dan jasa tetap stabil.
- Mencari dukungan melawan Blokade Laut Belanda melalui organisasi internasional
Pemerintah juga mencari dukungan internasional untuk menghentikan upaya Belanda menekan perkembangan ekonomi Indonesia.
Dukungan internasional ini diraih dengan membangun hubungan diplomatik yang baik dengan negara-negara sekitar.
Selain itu, pemerintah juga mengadakan perundingan dengan pemerintah Belanda untuk mencapai kesepakatan.
Dengan menjalin hubungan diplomatik, Indonesia dapat membuka blokade laut Belanda.
Langkah-langkah ini sangat penting bagi Indonesia untuk mengatasi hiperinflasi dan blokade laut oleh Belanda dan memperkuat pertumbuhan dan stabilitas ekonomi negara ini.
Nah, itulah penjelasan hiperinflasi dan blokade laut Belanda pada masa awal kemerdekaan Indonesia.
Baca Juga: Perbedaan Pendidikan di Indonesia pada Masa Penjajahan Belanda dan Jepang, Apa Saja?
----
Kuis! |
Apa yang terjadi pada masa hiperinflasi? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id. Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Source | : | Kompas,kemenkeu.go.id |
Penulis | : | Niken Bestari |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR