Bobo.id - Baru-baru ini, media sosial Twitter dan TikTok diramaikan dengan video dua ekor singa berlarian hingga menabrak sebuah mobil di Taman Safari Prigen, Jawa Timur.
Apakah teman-teman pernah berlibur ke taman safari bersama keluarga?
Taman safari merupakan tempat pelestarian hewan secara ex situ, yang dapat dikunjungi oleh masyarakat umum.
Pelestarian ex situ adalah cara melestarikan hewan dengan memindahkannya dari habitat asli ke tempat baru yang kondisinya dibuat mirip dengan habitat asli hewan tersebut.
Berbeda dengan kebun binatang, satwa-satwa di taman safari dibiarkan berkeliaran.
Oleh karena itu, para pengunjung taman safari dapat berinteraksi dan memberikan makanan secara langsung kepada satwa-satwa di dalamnya.
Namun, dengan alasan keamanan dan keselamatan, para pengunjung wajib menggunakan kendaraan tertutup seperti mobil atau bus untuk masuk ke area taman safari.
Faktanya, ada beragam interaksi unik antara satwa dan manusia yang dapat terjadi ketika berkunjung ke taman safari.
Misalnya, ketika satwa sedang asyik bermain di sekitar kendaraan manusia, mereka tidak jarang akan mendekat, memasukkan kepalanya, atau bahkan menabrak kendaraan yang melintas.
Ada beragam satwa yang dilindungi di taman safari, salah satunya singa.
Nah, peristiwa singa yang menabrak kendaraan mobil pengunjung ini merupakan contoh nyata interaksi unik antara manusia dan satwa di dalam taman safari, yang didokumentasikan dalam video.
Baca Juga: Ternyata Termasuk Hewan Purba, inI 5 Fakta Unik Kepiting yang Berjalan Miring
Di dalam video yang viral tersebut, terlihat dua ekor singa sedang berlarian seperti bermain, kemudian salah satu singa tidak sengaja menabrak bagian belakang mobil.
Tidak ada korban dari peristiwa ini, namun bagian belakang mobil pengunjung yang ditabrak singa, mengalami sedikit kerusakan.
Kali ini, Bobo akan mengajak teman-teman mengenal fakta singa yang berhubungan dengan peristiwa ini, yaitu seberapa cepat singa dapat berlari? Yuk, simak!
Kecepatan Lari Singa
Dilansir dari natureandwildlife.tv, singa merupakan kucing besar yang tidak kalah cepat oleh saudara-saudaranya dalam urusan berlari.
Singa yang habitat aslinya berada di padang rumput liar, terbiasa berlari dengan kecepatan dan kekuatan luar biasa untuk melarikan diri atau mengejar mangsa.
Bahkan, singa ternyata dapat berjalan hingga 30 jam secara terus-menerus, teman-teman.
Ketika mereka harus berlari, singa dapat mencapai kecepatan berlari yaitu 80-81 kilometer per jam!
Dengan kecepatan larinya ini, singa disebut sebagai hewan darat tercepat kedua di Afrika, setelah citah.
Nah, kalau singa dapat berlari dengan kecepatan tersebut, kira-kira seberapa jauh jarak yang dapat ditempuh singa jika ia berlari dengan kecepatan tinggi?
Faktanya, singa tidak dapat berlari jarak jauh dengan kecepatan tinggi. Mereka hanya dapat berlari cepat dalam jarak dekat.
Baca Juga: Ditemukan Secara Tidak Sengaja, Ini 5 Fakta Unik Raja Ampat
Ini didukung dengan kondisi fisik singa yang memiliki cakar dengan bantalan lunak yang dapat ditarik di setiap jari kakinya.
Bantalan kaki ini bukan hanya membantu singa berlari cepat, namun juga membantu mereka memanjat pohon untuk memangsa.
Manfaat dan Kerugian Lari Cepat Singa
Uniknya, kemampuan berlari cepat dengan jarak pendek ini memberikan keuntungan sekaligus kerugian bagi singa.
Bersumber dari wildanimalscentral.com, singa memanfaatkan kecepatan berlari untuk menyergap mangsanya.
Sebelum memangsa, singa akan mengintai posisi mangsanya, sebelum kemudian mendekat dan menyergap dengan secepat kilat.
Bentuk tubuh singa tetap rendah ke tanah saat berlari dengan kecepatan penuh, sehingga mendukung kekuatannya dalam berlari.
Dengan menggabungkan kekuatan, kecepatan, dan ketepatan dalam menyergap mangsa, singa dijuluki sebagai salah satu predator mamalia tersukses di Afrika.
Sayangnya, singa juga dapat merasa ragu ketika kehilangan kepercayaan diri untuk memimpin perburuan.
Jika singa muncul secara tiba-tiba dari balik semak, maka kawanan hewan yang akan dimangsanya akan berlari berhamburan.
Jadi, singa harus benar-benar menentukan strategi yang tepat untuk menangkap mangsa.
----
Kuis! |
Mengapa taman safari termasuk pelestarian ex situ? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id. Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR