Siapakah yang menerapkan tanam paksa?
Tanam paksa diterapkan oleh Johannes Van Den Bosh yang merupakan gubernur Hindia Belanda yang dikirim dari Belanda pada tahun 1830.
Gubernur Johannes Van Den Bosch dikirim untuk mengisi kas keuangan negara yang saat itu sedang kosong.
Tujuan Johannes Van Den Bosch menerapkan tanam paksa adalah untuk mendapatkan keuntungan besar dari ekspor tanaman produksi.
Di manakah tanam paksa dilaksanakan?
Sistem tanam paksa awalnya diterapkan di Jawa seperti wilayah dataran tinggi Parahyangan dan tanah Pasundan (Jawa Barat).
Wilayah ini menjadi pusat tanam paksa karena lokasinya yang cocok untuk berbagai tanaman ekspor, seperti teh, kopi, karet, dan kina.
Sementara itu, tanaman tebu banyak ditanam di Karesidenan Cirebon, Pekalongan, Tegal, Semarang, Jepara, Surabaya, hingga Pasuruan.
Selain Jawa, sistem tanam paksa juga dilaksanakan di luar Pulau Jawa untuk penanaman kopi, lada, cengkeh, dan pala.
Kopi ditanam di Sumatra Barat, Minahasa, dan Minangkabau. Lada ditanam di Lampung dan Palembang. Ambon untuk cengkeh dan Banda untuk pala.
Bagaimana tanam paksa dilaksanakan?
Baca Juga: 4 Macam Kebijakan Pemerintah Kolonialisme Belanda yang Diterapkan di Indonesia
Source | : | Kompas.com,Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR