Manusia dan hewan minum air untuk memenuhi kebutuhan cairan untuk membantu kinerja organ-organ tubuhnya.
Selain untuk diminum, air juga digunakan untuk beberapa kegiatan rumah seperti mencuci, mandi, dan membersihkan benda dari virus dan kuman.
Nah, kalau suatu wilayah mengalami kekeringan atau kekurangan air bersih, terjadilah yang disebut dengan krisis air bersih.
Krisis air bersih adalah sedikitnya jumlah air yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan air di suatu wilayah.
Krisis air bersih juga sering dikaitkan dengan kelangkaan air, kondisi ketika sumber daya air tawar tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan manusia di suatu daerah.
Ada beberapa faktor pemicu krisis air bersih, seperti pertumbuhan penduduk, penggunaan air secara boros, meningkatnya polusi, dan perubahan pola cuaca.
Menurut britannica.com, ada dua jenis kelangkaan air, yaitu kelangkaan air secara fisik dan kelangkaan air secara ekonomi.
Kelangkaan air secara fisik adalah permintaan suatu wilayah melebihi ketersediaan sumber daya air yang terbatas.
Food and Agricultural Organization (FAO) PBB menyatakan bahwa sekitar 1,2 miliar orang tinggal di sekitar wilayah dengan kelangkaan air secara fisik.
Sedangkan kelangkaan air secara ekonomi adalah langkanya air bersih yang disebabkan oleh kurangnya infrastruktur air dan buruknya pengelolaan sumber daya air di suatu wilayah.
FAO PBB memperkirakan ada lebih dari 1,6 miliar orang menghadapi kekurangan air secara ekonomi.
Baca Juga: 10 Organ Pernapasan yang Dilewati Udara pada Proses Pernapasan Manusia
Tomat-Tomat yang Sudah Dibeli Bobo dan Coreng Hilang! Simak Keseruannya di KiGaBo Episode 7
Source | : | Livescience,National Geographic,Britannica |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR