Inilah mengapa anak butuh metode pengajaran yang lebih mudah supaya mereka tertarik untuk memahami materi yang diberikan. Apalagi, setiap anak punya kemampuan akademis dan kondisi belajar yang berbeda-beda.
Profesor Yohannes, Ph. D, sang pendiri Surya Institute, pernah berkata, “Tidak ada anak yang bodoh. Yang ada hanya mereka yang belum dapat kesempatan belajar dari guru yang baik dengan metode yang benar.”
Syukurlah, pada tahun 1954, seorang guru matematika di Jepang yang bernama Toru Kumon menemukan Metode Kumon; metode belajar matematika yang tepat sesuai kemampuan setiap anak.
Baca juga: Mengenal 8 Macam Bilangan, Lengkap dengan Contohnya
Menariknya, Metode Kumon lahir dari cinta seorang ayah terhadap anaknya. Toru Kumon ingin anaknya–saat itu duduk di kelas dua SD–bisa belajar matematika secara mandiri.
Ia bahkan berpikir, jika dapat mengerjakan soal matematika SMA dengan mudah, maka anaknya akan punya banyak waktu luang untuk melakukan hal-hal yang ia sukai. Mengharukan banget, ya!
Kemudian, Toru Kumon membuat sendiri bahan pelajaran dan metode belajar mandiri yang memungkinkan buah hatinya itu maju dengan kemampuannya sendiri.
Pendekatan perseorangan inilah yang sampai sekarang diterapkan agar setiap anak bisa belajar sesuai dengan kemampuan dan menggali potensi maksimalnya.
Lalu, apa saja keunggulan Metode Kumon?
Metode Kumon memberikan pengajaran dimulai dari materi yang mudah dan menyenangkan. Selain itu, Metode Kumon menawarkan program belajar yang sesuai dengan kemampuan akademis masing-masing anak.
Tidak cuma sampai di situ, Metode ini juga membantu anak dalam hal pengembangan logika berpikir, kemandirian belajar, pembentukan konsentrasi, dan kecepatan dalam menyelesaikan soal-soal Matematika.
Baca juga: 11 Unsur Penyusun Atmosfer Beserta Fungsinya bagi Kehidupan di Bumi
Cara Bersikap terhadap Barang yang Dipakai, Materi Kelas 4 SD Kurikulum Merdeka
KOMENTAR