Makanya, Mama menyuruh Stella potong rambut. Stella, sih, oke-oke saja. Tapi, dia tidak mengira hasilnya bakal begini. Waktu di salon, Rambutnya lumayan oke, meskipun Stella merasa agak terlalu pendek. Tapi, begitu sampai rumah dan bercermin... wow, Stella melihat monster landak kesetrum. Rambutnya berdiri kaku semua!
Kalau Stella punya pesawat ajaib yang bias mengirimnya ke Planet Mars, pasti dia akan pergi ke sana sekarang juga. Tapi, bagaimana mungkin??? Stella bingung! Pusing! Pusing! Pusing!
“Pokoknya Stella besok enggak mau sekolah, Ma. Stella malu ketemu teman-teman,” adu Stella.
“Ya ampun, Stella. Masak begitu saja menyerah. Rambut kamu bagus, kok,” hibur Mama. “Kalau cuma masalah kependekan, sebentar lagi juga bakal tambah panjang.”
“Bagus? Monster landak kesetrum begini dibilang bagus? Aduuuh, Mama ada-ada saja, deh!” seru Stella. “Pokoknya besok Stella enggak mau masuk sekolah!”
Stella berlari ke kamarnya. Dia tidak mau dengar bujuk rayu Mama lagi. Stella mengambil buku agenda di tasnya.
“Uwaaa!!!” Stella menjerit.
Ternyata, besok tidak mungkin bolos. Ada ulangan matematika jam pertama. Brukkk! Stella ambruk ke kasur empuknya.
Tiba-tiba Stella teringat sesuatu. Diambilnya handphone yang tergeletak di atas meja.
“Mayday... mayday...gawat darurat! Ke sini, dong, pleaseee”.
Dikirimnya sms itu ke Manda, sahabatnya di kompleks sebelah.
Baca Juga: Dongeng Anak: Pencurian Kecil Si Kecil Becky #MendongenguntukCerdas
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR