Salah satu kelebihan tari tunggal adalah seorang penari dalam tarian itu memiliki kebebasan untuk berekspresi menggambarkan tokoh tertentu.
Contoh tari tunggal di Indonesia, seperti Tari Gatotkaca, Tari Gambir Anom, Tari Panji Semirang, Tari Kancet Lasan, hingga Tari Jaipong.
Sementara itu pada karya seni tari berpasangan, penari yang melakukan tarian ini berjumlah dua orang atau berpasangan.
Tari berpasangan ini bisa dibawakan oleh dua penari laki-laki, dua penari perempuan, maupun dua penari perempuan dan laki-laki.
Sebagian gerakan yang ditampilkan biasanya berlainan satu sama lain, tetapi membentuk satu kesatuan utuh yang padu.
Contoh tari berpasangan di Indonesia seperti Tari Payung, Tari Bambangan Cakil, Tari Legong, Tari Yosim, hingga Tari Bedhaya Ketawang.
Nah, kalau seni tari kelompok, umumnya ditampilkan oleh lebih dari dua orang penari atau satu kelompok, teman-teman.
Dalam tarian ini, setiap penari bisa memiliki gerakan dan kostum yang beragam. Sebab, penari terkadang memiliki peran yang berbeda.
Meski begitu, tarian ini tetap mempertimbangkan sisi estetika sesuai ruang yang digunakan beserta fungsi penyajian tarinya.
Beberapa contoh tari kelompok yang ada di Indonesia seperti Tari Piring, Tari Saman, Tari Kecak, Tari Gambyong, hingga Tari Serimpi.
Bagaimana pola lantai pada karya tari tunggal, berpasangan, dan kelompok?
Baca Juga: Macam-Macam Bentuk Karya Tari Berdasarkan Jumlah Pemainnya, Materi Kelas 5 SD
Menuju Dua Dekade, National Geographic Indonesia Gelar Pameran Foto Sudut Pandang Baru Peluang Bumi
Source | : | Kompas.com,Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR