“Datuk suka ke tempat ini untuk menulis. Datuk mengajakmu karena kamu juga suka menulis,” ujar Datuk sambil duduk di sebuah kursi hitam.
“Hmmm… Aku memang suka menulis. Atau lebih tepatnya mengetik di laptop. Aku sudah tidak pernah lagi menulis dengan pensil. Apalagi pensil HB seperti ini. Terlalu tipis,” kata Rudi sambil mengangkat sebuah pensil.
“Datuk dulu belajar menulis dengan menggunakan pensil HB. Sejak saat itu Datuk suka menulis dengan pensil HB,” sahut Datuk.
“Mengapa Datuk menulis di tempat ini? Bukankah Datuk bisa menulis di kamar lainnya? Atau di perpustakaan? Atau di kamar tidur?” tanya Rudi.
“Perpustakaan tempat Datuk membaca. Kamar tidur? Uh, Datuk selalu mengantuk kalau masuk ke kamar itu. Inilah tempat yang paling tepat untuk menulis. Datuk akan menuliskan kisah hidup Datuk. Apakah kamu mau mengetiknya?” tanya Datuk.
“Siap, Datuk!” tanggap Rudi.
“Rudi, bukakan dulu jendela itu. Setelah itu Datuk akan menceritakan sesuatu tentang tempat ini padamu,” kata Datuk.
Rudi segera menuju jendela yang dimaksud Datuk. Jendela itu berbentuk segitiga. Bentuknya mengikuti bentuk atap rumah. Rudi dapat membukanya dengan mudah. Sepertinya engsel jendela ini baru saja diminyaki. Angin berhembus sepoi-sepoi dari jendela itu.
“Tanah tempat rumah ini berdiri dulunya adalah sebuah bukit. Datuk membelinya ketika masih muda. Datuk membangun sebuah rumah kecil di puncak bukit itu dengan angin sepoi-sepi seperti ini. Saat itu, Datuk belum mampu membeli banyak perabotan. Datuk hanya memiliki sebuah meja yang Datuk buat dari batang pohon. Setelah Datuk berhasil mengumpulkan cukup uang, Datuk membangun rumah yang besar. Bahkan sangat besar. Datuk ingin menolong saudara-saudara yang belum memiliki tempat tinggal. Mereka boleh tinggal di rumah Datuk. Inilah rumah itu,” kata Datuk.
Penjelasan panjang lebar itu membuat Datuk terbatuk-batuk.
“Datuk, aku ambilkan air minum dulu, ya,” pamit Rudi sambil berlari ke bawah.
Baca Juga: Dongeng Oki dan Nirmala: Kucing Gua Hantu Bagian 3 #MendongenguntukCerdas
Rudi kembali ke kamar paling atas itu sambil membawa botol minum. Kamar yang ada di dalam lemari ini Rudi beri nama kamar nomor 18.
#MendongenguntukCerdas
Tonton video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR