Primordialisme adalah perasaan kesukaan yang berlebihan dengan menganggap suku bangsanya sendiri paling unggul, maju, dan baik.
Sikap ini tidak baik untuk dipelihara apalagi dikembangan dalam masyarakat yang multikultural seperti Indonesia.
Primordialisme dianggap bisa berpotensi mengganggu kelangsungan hidup masyarakat dan memiliki sifat yang merusak, primitif, dan regresif.
Dampak negatif yang bisa muncul akibat adanya primordialisme adalah menghambat modernisasi, muncul diskriminasi, hingga terjadinya konflik.
Apabila sikap ini ada dalam diri suatu bangsa, maka kecil kemungkinan mereka bisa menerima adanya keberadaan suku bangsa lain.
Etnosentrime merupakan sikap atau pandangan yang berpangkal pada masyarakat dan kebudayaannya sendiri.
Biasanya, etnosentrisme akan disertai dengan sikap dan pandangan yang meremehkan masyarakat dan kebudayaan yang lain.
Beberapa faktor penyebab yang memengaruhi munculnya etnosentrisme, seperti tipe kepribadian, derajat identifikasi etnik, dan ketergantungan.
Apabila sikap dan pandangan etnosentrisme ini dibiarkan, maka akan memunculkan provinsialisme dan eksklusivisme.
Provinsialisme adalah paham yang bersifat kedaerahan. Eksklusivisme adalah paham memisahkan diri dari masyarakat.
Baca Juga: Berkunjung ke Kelenteng Jin De Yuan, Tempat Ibadah Multikultural
Source | : | Kompas.com,Adjar.id |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR