Bobo.id - Teman-teman, tahukah kamu pemilihan pemimpin suatu kelompok tidak hanya terjadi pada manusia?
Hewan mamalia ternyata juga dapat memilih dan menentukan siapa yang berhak menjadi pemimpin kelompoknya, lo.
Kebiasaan unik ini hanya dilakukan oleh hewan mamalia yang hidup secara berkelompok, bukan hewan soliter.
Jangan diremehkan, hewan memilih pemimpin dengan cara yang bijak, lo, teman-teman.
Meskipun mereka tidak melakukan sistem voting dan musyawarah seperti manusia, hewan tidak gagal dalam memilih pemimpin kelompoknya.
Uniknya, jika hewan pejantan identik sebagai yang terkuat dalam kelompok, beberapa hewan ini justru memilih hewan betina sebagai pemimpin mereka.
Nah, kali ini Bobo akan mengajak teman-teman untuk mencari tahu hewan apa saja yang dipimpin oleh hewan betina. Yuk, simak!
1. Paus Orca
Paus orca (Ornicus orca) merupakan salah satu spesies lumba-lumba terbesar dari kelompok lumba-lumba lainnya.
Dengan gigi yang panjangnya bisa mencapai 10 sentimeter, mereka menjadi predator puncak yang tidak diburu oleh hewan manapun.
Orca dikenal sebagai hewan yang suka berkelompok, dan sangat melindungi anak-anak hingga cucunya.
Baca Juga: Punya Tempurung yang Membuatnya Berumur Panjang, Inilah 5 Fakta Unik Kura-Kura
Para orca memilih pemimpin mereka dari orca betina yang paling tua, karena pengetahuan dan pengalamannya merupakan hal penting untuk kepentingan hidup kelompok.
Diketahui orca betina bisa hidup dengan umur panjang mencapai 90 tahun, sementara jantan bisa hidup hingga 50 tahun.
Nenek orca, yang merupakan pemimpin bersama dengan anak-anaknya yang sudah menjadi orca dewasa, memiliki tanggung jawab yang sama sebagai orang tua bagi cucunya.
Artinya, anak-anak orca yang masih kecil, akan mendapatkan kasih sayang dan makanan melimpah baik dari orang tuanya, maupun neneknya.
Faktanya, cucu-cucu orca bisa mengalami umur yang lebih pendek setelah nenek atau pemimpinnya mati.
Alasannya karena peran nenek orca terhadap kehidupan kelompok begitu penting, seperti menyediakan sumber daya makanan dan cara bertahan hidup.
Jika pemimpin mereka mati, maka para orca akan mengalami kesulitan dalam mencari lautan dengan makanan melimpah.
2. Lemur
Lemur (Lemur catta) adalah hewan yang suka berkelompok. Dalam satu kelompok, terdapat 15 hingga 20 ekor lemur ekor cincin.
Sama seperti paus orca, sekelompok lemur dipimpin oleh seekor lemur betina.
Jika dalam kelompok tersebut terjadi pertengkaran, maka pemimpin betina akan memenangkan pertengkaran tersebut.
Baca Juga: Padahal Bukan Namanya, Kenapa Semua Kucing Tertarik Jika Dipanggil Pus?
Lemur berkelompok untuk membangun wilayah, dan bertengkar dengan kelompok lain supaya wilayahnya tidak diperebutkan.
Ketika berkelompok, lemur ekor cincin betina akan bertahan dalam kelompok yang sama selama hidupnya, sejak dilahirkan.
Lemur ekor cincin jantan lebih suka berpindah-pindah ke kelompok lainnya.
Namun, karena lemur ekor cincin betina lebih berkuasa, jantan akan mengalah dari betina ketika menemukan makanan.
Sayangnya, 90 spesies dari 110 spesies lemur di bumi sudah tergolong hewan terancam punah.
3. Gajah Afrika
Gajah Afrika (Loxodonta) yang juga dikenal sebagai hewan ikonik dari Afrika termasuk hewan darat terbesar di Bumi.
Bukan tanpa alasan, berat tubuh seekor gajah afrika diketahui mencapai 6.350 kilogram, lo, teman-teman.
Gajah terbiasa membentuk ikatan yang erat dengan kawanannya, oleh karena itu mereka bisa bersenang-senang dan bersedih bersama.
Bahkan, beberapa penelitian menunjukkan bahwa gajah bisa merasa sedih ketika salah satu dari kelompoknya mati.
Baca Juga: Mengenal Ciri Khusus pada Hewan dan Contoh-contohnya
Gajah Afrika memiliki cara unik untuk memilih pemimpin mereka.
Bukan gajah jantan, mereka justru menjadikan seekor gajah betina tertua di dalam kawanan mereka untuk memimpin.
Gajah betina tertua biasanya dapat hidup hingga 60 tahun, dan dianggap paling mahir dalam mengenali auman singa berbahaya dan melindungi kawanan.
Pemimpin mereka, yaitu gajah betina tertua ini juga dianggap paling kuat ingatan dan pengalamannya.
Dengan ingatan tersebut, pemimpin bisa menuntun seluruh kawanan menuju wilayah yang kaya dengan air dan makanan.
4. Singa Afrika
Banyak orang beranggapan, singa yang dijuluki raja hutan ini memilih pemimpin jantan untuk membimbing seluruh kelompok.
Dilansir dari newscientist.com, singa afrika (Panthera leo) diketahui membentuk kebanggaan dengan dipimpin oleh perempuan.
Singa afrika betina tinggal di daerah tempat mereka dilahirkan, sehingga mereka terbiasa mengetahui letak lubang air dan area berburu terbaik.
Hewan betina juga membantu proses perburuan dengan mempertahankan wilayah yang dimilikinya, lo.
Ketika ada singa jantan dari kelompok lain, singa betina akan maju dan melindungi anak-anaknya dari serangan para pejantan.
5. Hyena Tutul
Hyena tutul (Crocuta crocuta) merupakan hewan yang mirip anjing, dengan moncong hitam panjang, dan telinga besar yang runcing.
Hyena punya ciri khas yaitu surai panjang yang membentang dari bagian leher sampai ekornya.
Hewan mamalia yang satu ini berkembang luas di Afrika sub-Sahara, India, dan Kenya sebagai predator tingkat atas.
Sebagai predator, hyena mengembangkan kemampuan berburu bersama dengan kelompoknya. Ya, hyena adalah hewan sosial.
Dilansir dari National Geographic, hyena tutul hidup dalam kelompok besar yang di dalamnya terdapat 80 individu dengan pemimpin betina.
Secara fisik, tubuh hyena betina ternyata lebih besar daripada hyena jantan, sehingga mereka selalu memimpin perburuan.
Nah, itulah 5 contoh hewan sosial yang punya pemimpin hewan betina. Kamu paling suka yang mana?
----
Kuis! |
Kenapa paus orca disebut predator puncak? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Source | : | newscientist.com |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR