Bill Nelson dari NASA menjelaskan bahwa peluncuran roket ini bertujuan untuk memperluas kehadiran manusia di Bulan.
Dilansir dari laman resmi nasa.gov, Artemis I adalah serangkaian misi yang memungkinkan penjelajahan manusia ke Bulan dan Mars.
Dalam misi ini, NASA akan menggunakan roket paling kuat di dunia dan akan terbang lebih jauh daripada pesawat ruang angkasa sebelumnya.
Roket SLS sendiri dirancang untuk misi di luar orbit rendah Bumi yang membawa awak atau kargo ke Bulan dan seterusnya.
Dua jam setelah peluncuran, diketahui pesawat Orion akan memisahkan diri untuk menyebarkan sejumlah satelit kecil, yang dikenal sebagai CubeSats.
CubeSats dilepaskan untuk melakukan beberapa eksperimen dan demonstrasi teknologi.
Pesawat Orion akan terbang sekitar 100 km di atas permukaan Bulan, dan menggunakan gaya gravitasi untuk mengorbit sekitar 70.000 km dari Bulan.
Saat kembali ke Bumi, pesawat Orion akan menggunakan kecepatan sebesar 11 kilometer per detik, dan menghasilkan suhu sekitar 5.000 derajat Fahrenheit.
Pemilihan Landasan Peluncuran Roket
Sebagai salah satu pesawat yang mampu mencapai ruang angkasa, roket tidak boleh diluncurkan dari sembarang tempat.
Sudah sejak 70 tahun yang lalu, Florida telah menjadi tempat untuk peluncuran roket ke ruang angkasa.
Baca Juga: Terlihat Selalu Gelap, Apakah Ada Siang dan Malam di Ruang Angkasa?
Source | : | NASA,space.com |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR