Bobo.id - Pesawat ruang angkasa Artemis 1 Orion milik NASA telah berhasil menyelesaikan misi perjalanan ke bulan.
Dilansir dari space.com, pesawat Orion diketahui kehilangan banyak material pelindung panas setelah kembali ke bumi.
Meski begitu, para ilmuwan beranggapan pesawat Orion NASA bekerja lebih baik daripada yang diharapkan pada penerbangan luar angkasa pertamanya.
NASA menyampaikan melalui telekonferensi pada 7 Maret 2023 kemarin, bahwa pesawat Orion mengorbit bulan selama sekitar 25 hari.
Artemis 1 Orion pertama kali diluncurkan pada 16 November 2022 di atas roket Space Launch System, roket terkuat yang pernah diluncurkan.
Manajer program SLS NASA, John Honeycutt, mengatakan bahwa NASA terkejut dengan kemampuan luar biasa dari roket dan pesawat terbang itu.
Dengan perjalanan tanpa awak yang sudah berhasil ini menunjukkan bahwa SLS siap untuk mendukung misi Artemis berawak.
Dari pengamatan setelah kembali ke bumi, pelindung panas Orion tidak berfungsi seperti yang diharapkan.
Namun demikian, NASA yakin dengan pengembangan dan perbaikan, Artemis 2 dengan awak akan siap mengelilingi bulan tahun 2024 mendatang.
Fakta Menarik SLS
Roket Space Launch System (SLS) dijuluki sebagai Mega Moon, yang berdiri setinggi 95 meter, lebih tinggi dari Patung Liberty, dan beratnya mencapai 2,6 juta kilogram.
Baca Juga: Memiliki Bentuk yang Selalu Berubah, Inilah Penjelasan Fase-Fase Bulan
Bill Nelson dari NASA menjelaskan bahwa peluncuran roket ini bertujuan untuk memperluas kehadiran manusia di Bulan.
Dilansir dari laman resmi nasa.gov, Artemis I adalah serangkaian misi yang memungkinkan penjelajahan manusia ke Bulan dan Mars.
Dalam misi ini, NASA akan menggunakan roket paling kuat di dunia dan akan terbang lebih jauh daripada pesawat ruang angkasa sebelumnya.
Roket SLS sendiri dirancang untuk misi di luar orbit rendah Bumi yang membawa awak atau kargo ke Bulan dan seterusnya.
Dua jam setelah peluncuran, diketahui pesawat Orion akan memisahkan diri untuk menyebarkan sejumlah satelit kecil, yang dikenal sebagai CubeSats.
CubeSats dilepaskan untuk melakukan beberapa eksperimen dan demonstrasi teknologi.
Pesawat Orion akan terbang sekitar 100 km di atas permukaan Bulan, dan menggunakan gaya gravitasi untuk mengorbit sekitar 70.000 km dari Bulan.
Saat kembali ke Bumi, pesawat Orion akan menggunakan kecepatan sebesar 11 kilometer per detik, dan menghasilkan suhu sekitar 5.000 derajat Fahrenheit.
Pemilihan Landasan Peluncuran Roket
Sebagai salah satu pesawat yang mampu mencapai ruang angkasa, roket tidak boleh diluncurkan dari sembarang tempat.
Sudah sejak 70 tahun yang lalu, Florida telah menjadi tempat untuk peluncuran roket ke ruang angkasa.
Baca Juga: Terlihat Selalu Gelap, Apakah Ada Siang dan Malam di Ruang Angkasa?
Pertanyaannya, mengapa penerbangan roket dan pesawat ruang angkasa harus dilakukan dari Florida, Amerika Serikat?
Cape Canaveral merupakan sebuah tanjung di Brevard County, Florida, Amerika Serikat, dekat dengan pusat pesisir Atlantik.
Di sana, terdapat dua lokasi tempat peluncuran pesawat, yaitu Kennedy Space Center dan Stasiun Angkatan Udara Cape Canaveral.
Meskipun bukan tempat pertama roket diluncurkan, Cape Canaveral telah digunakan sebagai salah satu gerbang Amerika Serikat ke alam semesta.
Ada dua alasan mengapa wilayah ini digunakan sebagai tempat peluncuran roket. Pertama, karena dekat dengan khatulistiwa dibanding wilayah Amerika Serikat yang lain.
Kedua, karena terletak di Pantai Timur, yang merupakan tempat paling tepat untuk peluncuran roket.
Ini disebabkan karena jika roket diluncurkan melalui Pantai Timur, roket akan mendapatkan dorongan dari rotasi bumi yang bergerak dari barat ke timur.
Cape Canaveral ini berada pada 28 derajat lintang di atas khatulistiwa, yang bermanfaat mendorong roket menjadi sedikit lebih rendah daripada kecepatan putaran Bumi.
NASA menjelaskan bahwa jarak dari pusat rotasi memengaruhi seberapa besar dorongan untuk roket bisa meluncur.
Pada planet Bumi, titik terjauh dari titik pusat planet berputar akan berada di khatulistiwa, menurut penjelasan NASA.
----
Kuis! |
Apa jenis kerusakan yang dialami Artemis 1 Orion? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Source | : | NASA,space.com |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR