Boboid - Siapa di sini yang punya cita-cita ingin menjadi pemadam kebakaran? Kalau iya, tandanya teman-teman punya mimpi yang mulia.
Pemadam kebakaran tugas utamanya memadamkan kobaran api yang terjadi di suatu tempat. Tentunya pekerjaan ini punya risiko yang tinggi.
Namun, teman-teman tak perlu khawatir. Jika kita belajar dengan sungguh-sungguh, nanti kita bisa memahami bagaimana cara mengurangi risiko saat menjadi pemadam kebakaran.
Dongeng anak kali ini akan menceritakan tentang Pak Damdam yang merupakan seorang pemadam kebakaran.
Sayangnya, beliau sering merasa ngantuk dan juga sulit bangun dari tidurnya.
Kira-kira seperti apa kisah Pak Damdam sebagai pemadam kebakaran yang mudah mengantuk, ya?
Simak dongeng anak hari ini, yuk!
Pak Damdam Pengantuk
Cerita oleh: Dok. Majalah Bobo
Dahulu kala, ada seorang petugas pemadam kebakaran yang bernama Pak Damdam. Ia sangat bangga menjadi petugas pemadam. Ia juga penuh semangat dan pemberani. Namun ia punya kelemahan, yaitu mudah sekali mengantuk dan tertidur. Ia juga susah sekali terbangun.
Pada saat alam kebakaran berbunyi di malam hari, Pak Damdam selalu terbangun terakhir. Ia juga menjadi orang terakhir yang naik ke mobil pemadam yang besar.
Baca Juga: Dongeng Anak: Putri yang Tidak Bisa Bicara #MendongenguntukCerdas
Suatu kali, Pak Damdam memutuskan untuk melakukan sesuatu. Ia bertekad ingin menjadi petugas pemadam kebakaran yang baik dan tertib.
“Aku akan membaca tips-tips supaya bisa terbangun dengan cepat!” tekat Pak Damdam suatu hari.
Ia lalu membeli banyak sekali buku yang berisi tips agar bisa terbangun cepat. Sebuah buku menyarankan agar Pak Damdam meminum kopi agar bisa menahan kantuk.
Maka, Pak Damdam pun melakukan saran itu. Menjelang sore, ia meneguk beberapa cangkir kopi agar tidak merasa mengantuk. Memang, setelah minum kopi, Pak Damdam merasa lebih segar. Namun, satu dua jam kemudian, ia malah merasa sangat mengantuk. Dan pada malam harinya, Pak Damdam tertidur nyenyak.
Bunyi alarm kebakaran yang berdengung kencang, tidak bisa membangunkan Pak Damdam.
“Damdaaam… cepat banguuun!” seru teman-temannya sambil mengguyur satu gayung air ke tubuhnya.
Pak Damdam baru terbangun dengan kaget. Ia buru-buru memakai baju pemadam kebakarannya dan turun untuk bergabung dengan teman-temannya. Mobil pemadam kebakaran sudah berjalan keluar menuju jalan raya. Pak Damdam terpaksa harus berlari mengejar mobil itu. Ia lagi-lagi menjadi orang terakhir yang naik ke mobil pemadam kebakaran yang sudah setengah berjalan.
“Tips untuk minum kopi itu tidak berguna,” keluh Pak Damdam pada temannya, sesama petugas pemadam kebakaran.
“Kau harus rajin berolahraga, Damdam! Itu akan membuat tubuhmu bugar,” saran teman Pak Damdam.
“Ah, aku akan mencoba saranmu. Aku memang pernah membaca di salah satu buku tips. Jika tubuh banyak bergerak, maka biasanya orang akan cepat tertidur. Lalu cepat terbangun juga dengan tubuh yang segar,” ujar Pak Damdam.
Maka, ia pun mulai rajin berolahraga. Pak Damdam lari berkeliling lapangan di pagi hari. Ia berkeliling beberapa kali sampai kakinya terasa sakit karena sangat kelelahan. Ia juga meminjam barbel besi temannya dan mencoba mengangkatnya beberapa kali.
Baca Juga: Cerpen Anak: Pindah ke Rumah Tua #MendongenguntukCerdas
Akibatnya, selain kaki, tangan Pak Damdam juga terasa sakit. Sehabis berolahraga, ia malah tertidur nyenyak sekali di ruang istirahat di kantor pemadam kebakaran. Pak Damdam terlelap sampai malam hari tiba.
Sayangnya, pada malam itu, terjadi kebakaran besar di sebuah pertokoan. Pak Damdam malah tidak terbangun saat alarm berbunyi. Ia juga tidak bergerak sama sekali saat temannya mengguyurnya dengan segayung air.
Pak Damdam akhirnya terlambat naik ke kendaraan pemadam kebakaran yang sudah melaju pergi. Pak Damdam merasa bersalah dan malu. Teman-temannya berjuang memadamkan api, sementara ia tertinggal tanpa melakukan apa-apa.
Akibat kelalaian Pak Damdam, ia mendapat teguran dari atasannya. Ia juga diminta berjanji untuk tidak lalai lagi. Jika ia terlambat bangun lagi, maka ia tak boleh menjadi petugas pemadam kebakaran. Pak Damdam merasa sedih sekali. Ia berjanji untuk tidak terlambat bangun lagi.
“Ini tidak boleh terjadi lagi. Aku harus berubah,” katanya.
Maka pada malam berikutnya, Pak Damdam memutuskan untuk tidak tidur sama sekali. Ia terkantuk-kantuk di tempat istirahat di lantai atas. Tiba-tiba, ia merasakan angin dingin bertiup kecil dari lubang tempat pipa untuk merosot ke lantai bawah.
Pak Damdam tiba-tiba teringat. Ia selalu tidak bisa tidur kalau merasa kedinginan. Sebaliknya, ia tidur terlalu nyenyak saat merasa hangat.
“Yieeey… Sekarang aku tahu cara supaya bisa cepat terbangun!” teriaknya gembira.
Pak Damdam lalu buru-buru mengikat ujung-ujung selimutnya ke ujung-ujung selimut teman-temannya di tempat tidur lipat sebelah kanan dan kirinya.
Saat tengah malam, terdengar alarm kebakaran berbunyi. Suasana kantor pemadam kebakaran itu betul-betul jadi berisik. Semua petugas melempar selimut mereka, dan selimut Pak Damdam juga ikut terlempar. Pak Damdam merasa sangat kedinginan. Ia langsung bangun dan memakai pakaiannya secepat kilat, lalu meluncur turun lewat tiang. Dan ia menjadi petugas pemadam yang pertama naik ke mobil pemadam kebakaran.
Sejak itu, Pak Damdam selalu menjadi petugas yang paling cepat, tangkas dan penuh semangat. Ia juga sangat pemberani. Sepertinya, tak lama lagi ia akan diangkat menjadi kepala petugas pemadam kebakaran yang hebat.
Baca Juga: Cerpen Anak: Perkedel Sukun #MendongenguntukCerdas
#MendongenguntukCerdas
Tonton video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR