Bobo.id - Ngabuburit adalah salah satu kegiatan yang tidak ketinggalan untuk dilakukan selama bulan puasa.
Tempat ngabuburit di kota-kota besar selalu ramai menjelang waktu berbuka puasa.
Salah satunya adalah Malang, kota dan kabupaten yang memiliki banyak tempat ngabuburit yang asyik.
Tempat ngabuburit Malang selalu ramai pengunjung yang ingin berwisata kuliner setelah berbuka dan sekadar menghabiskan waktu bersama keluarga.
Sebelum membahas tempat ngabuburit Malang, kita ketahui dulu arti dan asal usul kata ngabuburit, yuk!
Ngabuburit adalah istilah dalam bahasa Indonesia yang merujuk pada kegiatan menjalani waktu menjelang berbuka puasa.
Aktivitas ini biasanya dilakukan di luar rumah dengan berbagai aktivitas seperti bermain, jalan-jalan, berbelanja makanan, membersihkan lingkungan sekitar dan masjid, dan banyak lagi.
Asal usul kata ngabuburit sendiri tidak diketahui secara pasti.
Beberapa sumber menyebutkan bahwa kata ngabuburit berasal dari bahasa Jawa, yaitu kata "bubur".
Kata ini berarti makanan khas Indonesia yang terbuat dari beras yang dimasak dengan air dan kemudian diaduk hingga lembut.
Sedangkan kata "ngabu" sendiri berasal dari kata "ngabubur" yang artinya adalah menunggu waktu buka puasa.
Baca Juga: 8 Tempat Ngabuburit di Yogyakarta, Layak Dicoba
Ngabuburit sendiri menjadi kegiatan yang populer di Indonesia, terutama di kota-kota besar.
Kegiatan ini menjadi momen bagi orang-orang untuk berkumpul dan bersosialisasi sebelum berbuka puasa.
Selain itu, ngabuburit juga dianggap sebagai salah satu cara untuk menghilangkan rasa lapar dan dahaga ketika menjalani ibadah puasa.
Bagi teman-teman yang tinggal di Kota dan Kabupaten Malang, ada beberapa tempat ngabuburit di Malang yang bisa dikunjungi.
Tempat ngabuburit di Malang ini terletak tak jauh dari masjid, lo.
Sehingga kita tak perlu khawatir menunaikan ibadah sholat setelah kegiatan ngabuburit selesai.
Di mana saja tempat ngabuburit di Malang?
Terletak di pusat kota Malang, Alun-Alun Kota Malang adalah salah satu tempat populer untuk ngabuburit di malam hari.
Alun-Alun ini bersebelahan dengan Masjid Agung Jami' Malang.
Masjid yang terletak di Jalan Jaksa Agung Suprapto, Merjosari, ini merupakan salah satu masjid terbesar di Malang.
Di sekitar masjid terdapat banyak pedagang makanan dan minuman yang menjajakan dagangannya selama bulan Ramadan.
Baca Juga: Asal Usul Ngabuburit, Tradisi Unik Selama Bulan Ramadan
Masjid yang terletak di Jalan K.H. Ahmad Dahlan, Klojen, Malang, ini menjadi tempat ngabuburit favorit warga sekitar.
Di sekitar masjid banyak terdapat pedagang makanan dan minuman yang siap menyajikan hidangan lezat.
Jalan Ijen menjadi tempat ngabuburit yang populer di Malang. Terdapat banyak warung makan dan jajanan khas Malang yang dapat dinikmati di sini.
Jalan Ijen juga tidak jauh dari Masjid Raya Al-Hikmah.
Jalan Semeru terletak di dekat Masjid Jami' K.H. Ahmad Dahlan, dan menjadi tempat ngabuburit yang asyik di Malang.
Di sini terdapat banyak warung makan dan kafe yang siap memanjakan lidah.
Pasar Besar Malang menjadi tempat ngabuburit yang asyik bagi warga sekitar. Di sini terdapat banyak warung makan dan jajanan khas Malang yang dapat dinikmati.
Pasar Besar Malang juga dekat dengan Masjid Agung Jami' Malang.
Alun-Alun Batu menjadi tempat ngabuburit yang populer di Kota Batu, Malang. Di sini terdapat banyak jajanan dan makanan khas Batu yang dapat dinikmati.
Alun-Alun Batu juga tidak jauh dari beberapa masjid di Kota Batu, seperti Masjid Al Huda dan Masjid Al Munawwarah.
Baca Juga: 6 Permainan Seru saat Puasa Sambil Menunggu Waktu Magrib
----
Kuis! |
Dari mana dugaan asal kata ngabuburit? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Source | : | Kompas Travel |
Penulis | : | Niken Bestari |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR