Berdasarkan foto udara, kubah lava tengah memiliki volume 2.267.400 meter kubik. Sementara kubah lava barat daya 1.598.700 meter kubik.
Kubah yang ada di barat daya ini berada di tempat yang cukup miring sehingga memungkinkan terjadinya runtuhan.
Dengan kondisinya yang tidak stabil ditambah adanya tekanan, membuat kubah lava ini bisa runtuh secara tiba-tiba.
Erupsi Gunung Merapi yang terjadi Sabtu kemarin juga merupakan yang terbesar kedua setelah erupsi yang terjadi pada 27 Januari 2021.
Hal ini membuat Kepala Badan Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi menetapkan status siaga atau level III.
Penetapan status Gunung Merapi ini dilakukan karena potensi keluarnya magma dari dalam gunung api itu masih tinggi.
Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk tidak melakukan aktivitas apapun di daerah sekitar Gunung Merapi yang berpotensi berbahaya.
Erupsi Merapi ini sendiri berdampak daerah-daerah di sekitar Merapi, seperti Magelang, Wonosobo, Boyolali, berupa hujan abu.
Penyebab Umum Erupsi Gunung Berapi
Tahukah teman-teman? Erupsi yang terjadi pada gunung berapi ini bisa disebabkan oleh tiga kondisi yang ada di dapur magma.
Dapur magma disebut juga sebagai kantung magma, yakni sebuah ruang bawah tanah besar di bawah permukaan kerak bumi.
Baca Juga: Mengenal Marapi, Gunung Api yang Lontarkan Abu Vulkanik Setinggi 1.000 Meter
Source | : | Kompas.com,itb.ac.id |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR