Bobo.id - Teman-teman, apakah kamu pernah mendengar atau membaca tentang kelangkaan air?
Science Direct mendefinisikan kelangkaan air (water scarcity) sebagai suatu kondisi ketika permintaan air melebihi pasokan air yang tersedia.
Selain masalah sampah plastik, kelangkaan air ini juga termasuk masalah yang terjadi di lingkungan Bumi kita.
Ada beberapa hal yang dapat memicu terjadinya kelangkaan air, misalnya pertumbuhan penduduk, penggunaan air yang boros, meningkatnya polusi, dan pemanasan global.
Faktanya, risiko meningkatnya kelangkaan air di abad ke-21 mengancam banyak negara di dunia, baik negara kaya maupun negara berpenghasilan rendah.
Ketika air langka, maka sistem pembuangan limbah tidak lancar, sehingga dapat mengancam terjadinya penyakit menular seperti kolera.
Tidak hanya pada manusia, kelangkaan air juga akan memberikan dampak buruk bagi banyak makhluk hidup.
UNICEF menyampaikan lima fakta penting yang harus diperhatikan semua orang terkait kondisi kelangkaan air ini.
Yuk, simak penjelasannya dari artikel ini untuk memahami fakta tentang kelangkaan air.
Fakta Penting Kelangkaan Air
1. Sebanyak empat miliar orang di dunia mengalami kelangkaan air yang parah selama satu bulan setiap tahun.
Baca Juga: Bisa Jadi Racun Lingkungan, 6 Benda Tak Terpakai Ini Tidak Boleh Dibuang Sembarangan
2. Lebih dari dua miliar orang tinggal di negara-negara yang tidak memiliki pasokan air yang memadai.
3. Setengah dari populasi dunia dapat tinggal di daerah yang menghadapi kelangkaan air pada awal tahun 2025.
4. Sekitar 700 juta orang dapat mengungsi akibat kelangkaan air yang parah pada tahun 2030.
5. Pada tahun 2040, kira-kira 1 dari 4 anak di seluruh dunia akan tinggal di daerah dengan tekanan air sangat tinggi.
Penyebab Kelangkaan Air
Sebagian besar dari kita akan bertanya-tanya, padahal permukaan Bumi terdiri dari 71 persen air, mengapa kita bisa mengalami kelangkaan air?
Teman-teman harus tahu bahwa dari seluruh air yang ada di Bumi, yang boleh diminum oleh makhluk hidup hanya sekitar 3,5 persennya.
Air cair paling banyak berasal dari laut, namun air laut tidak boleh dan tidak bisa diminum. Sebab air asin tidak menghilangkan dahaga atau haus yang kita rasakan.
Meskipun air asin sama-sama merupakan air, jenis air tersebut tidak sebaiknya diminum karena terlalu asin untuk diolah di dalam lambung.
NOAA (National Oceanic and Atmospheric Administration) menjelaskan tentang seberapa banyak garam di dalam air laut.
Menurut NOAA, jika semua garam di air laut dihilangkan dan dipindahkan ke daratan, maka akan menjadi tumpukan garam yang tingginya mencapai 166 meter, atau setinggi gedung 40 lantai.
Baca Juga: Berdampak Buruk bagi Lingkungan, Ini 8 Fakta Penting Pencemaran Plastik
Artinya, rasa asin dari air laut terlalu tinggi untuk diproses menjadi air yang aman untuk diminum manusia.
Kelangkaan air yang berbahaya ini berhubungan dengan air yang kita minum, teman-teman, bukan air laut.
Ketika manusia hanya bisa menggunakan 3,5 persen air di Bumi, namun tetap menggunakannya dengan boros, maka kelangkaan air mungkin terjadi.
Cara Mencegah Kelangkaan Air
Mengingat dampaknya yang begitu membahayakan bagi seluruh makhluk hidup, bisakah kelangkaan air ini dicegah?
UNICEF memiliki beberapa hal yang difokuskan khusus untuk mengatasi dampak kelangkaan air dan meningkatkan akses air bersih.
1. Mengidentifikasi sumber daya air baru dengan teknologi.
2. Meningkatkan efisiensi sumber daya air, dengan memperbaiki jaringan distribusi air perkotaan, mengurangi kebocoran dan pencemaran air, mendaur ulang air limbang untuk melindungi tanah.
3. Merencanakan kebutuhan air di masa depan dengan mengidentifikasi sumber daya yang tersedia.
4. Memperluas teknologi untuk mengembangkan sumber air yang tahan iklim.
5. Memperluas pengetahuan dan wawasan untuk memahami nilai air sekaligus pentingnya perlindungan air.
Baca Juga: Kelebihan Karbon Dioksida di Alam Sebabkan Pengasaman Laut, Apa itu?
6. Memahami kebutuhan air untuk keperluan rumah tangga, kesehatan, dan sanitasi.
7. Mendukung dan mengembangkan WASH (Water, Sanitation, and Hygiene) untuk meningkatkan standar akses air.
----
Kuis! |
Apa akibat kelangkaan air? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Contoh Bentuk Kesenian Tradisional di Indonesia, Materi Kelas 4 SD Kurikulum Merdeka
Source | : | NOAA,UNICEF,Britannica |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR