Yap! Kalau ekuinoks itu siang dan malam nyaris sama pembagian waktunya, pada ekuiluks pembagian waktu siang dan malamnya seimbang.
Artinya saat ekuiluks, siang hari akan berlangsung selama 12 jam. Begitu juga malam yang akan terjadi selama 12 jam penuh.
Pembagian waktu pada ekuinoks tidak bisa benar-benar seimbang karena ada beberapa hal yang memengaruhinya.
Salah satunya adalah karena posisi Matahari yang terlihat dari Bumi dan pembiasan cahaya di atmosfer, teman-teman.
Ekuiluks dapat terjadi beberapa hari, beberapa pekan, bahkan beberapa bulan sebelum atau setelah ekuinoks.
Dijelaskan lebih jauh, bahwa fenomena ekuiluks ini bisa terjadi ketika solstis, dengan kemiringan sumbu bumi 23 derajat.
Hari terjadinya fenomena ekuiluks ini bisa berubah-ubah, berbeda dengan ekuinoks yang pasti terjadi Maret dan September.
Dampak Fenomena Ekuiluks di Indonesia
Indoensia merupakan salah satu negara yang terletak di wilayah ekuator, artinya ekuiluks tidak memiliki dampak apa pun.
Meski begitu, langit akan mulai tempak terang ketika terjadi aram beberapa menit sebelum matahari terbit atau saat fajar di pagi hari.
Hal yang sama juga akan terjadi di sore hari. Bagamana maksudnya, Bo?
Baca Juga: Jangan Sampai Terlewat, Ini 7 Fenomena Langit Bulan September 2022, Akan Ada Ekuinoks!
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Source | : | Kompas.com,earth sky |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR