Bobo.id - Seperti halnya manusia yang berinteraksi, makhluk hidup pun juga melakukan interaksi dengan berbagai jenis makhluk hidup lain.
Hubungan interaksi antar makhluk hidup itu dikenal dengan nama simbiosis.
Simbiosis terdiri dari beberapa jenis, seperti
Setiap hewan bisa melakukan setiap jenis simbiosis dengan berbagai jenis hewan atau tumbuhan di sekitarnya.
Dari tiga jenis simbiosis itu, kita akan belajar tentang simbiosis mutualisme.
Berikut akan dijelaskan pengertian hingga berbagai contoh simbiosis mutualisme.
Simbiosis mutualisme merupakan jenis interaksi antarmakhluk hidup yang paling bermanfaat.
Pada jenis simbiosis ini, setiap makhluk hidup akan saling mendapatkan keuntungan.
Jadi, saat interaksi terjadi, kedua belah pihak akan sama-sama mendapatkan keuntungan.
Istilah simbiosis mutualisme ini diperkenalkan oleh Pierre Joseph van Beneden.
Baca Juga: Apa Perbedaan Simbiosis Komensalisme dan Simbiosis Parasitisme
Ia adalah seorang zoologis dan paleontolog yang berasal dari Belgia .
Simbiosis ini dikenalkan pada tahun 1876. Dari asal kata, istilah mutualisme memiliki arti saling membantu antarspesies.
Jenis simbiosis mutualisme memegang peranan penting dalam terjadinya evolusi makhluk hidup.
Selain itu, simbiosis ini juga berpera dalam pembentukan berbagai jenis ekosistem yang ada di bumi.
Karena itu, jenis simbiosis ini bisa ditemukan di banyak tempat.
Berikut ada beberapa contoh simbiosis mutualisme yang ada di alam bebas baik antarhewan atau hewan dengan tumbuhan.
Ikan gobi dan udang piston bisa membentuk interaksi berupa simbiosis mutualisme.
Udang piston akan menggali lubang di dasar laut berpasir untuk dijadikan sarang.
Sarang yang dibuat itu tidak jarang dibagi dengan ikan gobi.
Sedangkan ikan gobi memiliki mekanisme untuk mendeteksi adanya ancaman pemangsa.
Sehingga udang piston akan tahu adanya predator dari ikan gobi dan bisa bersembunyi bersama.
Baca Juga: Simbiosis: Pengertian, Jenis-Jenis, dan Contohnya
Simbiosis mutualisme juga terjadi antara kutu daun dan semut.
Kutu daun merupakan serangga penghisap getah kecil dan bisa mengeluarkan kelenjar berbentuk madu.
Nah, madu itu yang membuat adanya simbiosis mutualisme terjadi.
Semu akan melindungi kutu daun dari predator dan parasit, namun madu dari kutu daun akan diambil oleh semut.
Hewan laut yang menjalin hubungan simbiosis mutualisme adalah ikan badut dan anemon.
Anemon merupakan jenis tumbuhan laut yang memiliki sengat untuk memangsa hewan.
Tapi sengatan tersebut tidak memberikan pengaruh pada ikan badut.
Hubungan saling menguntungkan ini dimulai dengan ikan badut yang mendapatkan tempat tinggal untuk berlindung dari predator.
Selain itu, sengatan dari anemon justru bisa membantu ikan badut membersihkan dirinya.
Sedangkan anemon mendapatkan keuntungan karena ikan badut akan memakan parasit di tubuh anemon, hingga memberikan nutrisi bagi anemon dari kotoran ikan ini.
Burung pelatuk yang kecil juga bisa menjalin hubungan yang saling menguntungkan dengan berbagai mamalia besar.
Baca Juga: 3 Jenis Simbiosis dan Contohnya: Mutualisme, Parasitisme, dan Komensalisme, Materi Kelas 5 SD
Mamalia bertubuh besar, seperti badak, zebra, hingga gajah sering terganggu dengan kutu penghisap darah.
Sedangkan burung pelatuk senang mengonsumsi kutu pada tubuh hewan besar ini.
Karena itu, terjalinlah hubungan saling menguntungkan antara burung pelatuk yang mendapat makanan dan hewan mamalia yang diselamatkan dari kutu.
Nah, itu penjelasan tentang simbiosis mutualisme dan berbagai contoh di alam bebas.
----
| Kuis! |
| Apa saja jenis simbiosis yang ada di alam bebas? |
| Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
| Source | : | gramedia.com |
| Penulis | : | Amirul Nisa |
| Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR