Bobo.id - Simbiosis merupakan salah satu cara yang digunakan makhluk hidup untuk saling berinteraksi.
Simbiosis umumnya terjadi di lingkungan biotik, dengan melibatkan sesama makhluk hidup.
Berdasarkan pengertiannya, kita dapat mengetahui bahwa simbiosis terjadi antara beragam populasi yang menempati habitat yang sama.
Ada tiga jenis simbiosis di sekitar lingkungan kita, yaitu simbiosis mutualisme, simbiosis komensalisme, dan simbiosis parasitisme.
Pada pelajaran IPA untuk SMP, kita akan belajar membedakan simbiosis komensalisme dan simbiosis parasitisme.
Yuk, temukan kunci jawaban pertanyaan tersebut dari penjelasan berikut ini!
Simbiosis Komensalisme
Simbiosis komensalisme adalah interaksi antara dua makhluk hidup yang menguntungkan salah satu organisme.
Namun, organisme yang lain tidak merasa dirugikan, atau disebut juga netral.
Biasanya, simbiosis komensalisme terjadi pada hanya terjadi pada tumbuhan dan hewan di suatu habitat yang sama.
Berikut ini beberapa contoh simbiosis komensalisme yang dapat kita temukan di sekitar.
Baca Juga: Persamaan serta Perbedaan Silia dan Lendir pada Organ Hidung Manusia
- Ikan remora dan hiu
Ikan remora menempel di sekitar mulut hiu untuk mengambil sisa-sisa makanan hiu, sementara hiu tidak merasa diuntungkan maupun dirugikan.
- Anggrek dan pohon mangga
Anggrek merupakan tumbuhan yang hanya dapat hidup dengan menumpang di tanaman lain, contohnya pohon mangga.
Namun, pohon mangga tidak merasa dirugikan atau diuntungkan dengan keberadaan anggrek yang menempel padanya.
- Teritip dan paus bungkuk
Teritip mendapatkan keuntungan dengan menempel pada paus bungkuk, karena paus akan membawa mereka ke perairan yang kaya plankton.
Sementara itu, paus bungkuk tidak merasa diuntungkan maupun dirugikan terhadap keberadaan teritip di sekitarnya.
Simbiosis Parasitisme
Simbiosis parasitisme adalah hubungan antara dua organisme yang berbeda jenis, yang menguntungkan satu pihak, namun merugikan pihak lainnya.
Ada dua jenis simbiosis parasitisme, yaitu ektoparasitisme dan endoparasitisme.
Baca Juga: Urutan Organ Pernapasan Manusia: Organ Pernapasan Luar sampai Dalam
Ektoparasitisme yaitu parasit yang hidup di luar tubuh inangnya, sedangkan endoparasitisme yaitu parasit yang hidup di dalam tubuh inang.
Berikut ini beberapa contoh simbiosis parasitisme yang dapat kita temukan di sekitar.
- Nyamuk dengan manusia
Nyamuk merupakan jenis ektoparasitisme, yang menyerang manusia dari luar tubuhnya dengan cara menggigit kulit.
Setelah nyamuk menggigit kita, maka dapat terjadi gatal, penularan virus, bahkan menyebabkan penyakit.
- Kutu dan daun tumbuhan
Kutu yang menyerang daun tanaman dapat menyebabkan pertumbuhan tanaman terganggu.
- Bakteri shigella dan manusia
Bakteri shigella adalah bakteri yang dapat menyebabkan penyakit menular shigellosis, salah satu bentuk penyakit disentri pada manusia.
Dilihat dari akibatnya, bakteri shigella ini merupakan endoparasitisme, karena bekerja dan hidup di dalam tubuh manusia.
Perbedaan Simbiosis Komensalisme dan Parasitisme
Baca Juga: Bagaimana Bisa Aktivitas Fisik Seseorang Memengaruhi Kebutuhan Kalorinya?
Dari pengertian dan contoh di atas, kita dapat menemukan perbedaan antara simbiosis komensalisme dan parasitisme dari respons inang.
Pada simbiosis komensalisme, inang yang digunakan sebagai tempat hidup atau mencari makan suatu organisme bersifat netral.
Sedangkan pada simbiosis parasitisme, inang yang digunakan sebagai tempat hidup atau mencari makan suatu organisme merasa dirugikan.
----
Kuis! |
Apa itu simbiosis? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
15 Dampak Positif Globalisasi bagi Kesenian Daerah, Materi Kelas 6 SD Kurikulum Merdeka
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR