Ada juga air yang berbau seperti obat, menandakan air sudah tercemar limbah kimia, misalnya pestisida dan disinfektan.
Sementara itu, air yang baunya apak berarti sudah tercemar jamur maupun ganggang yang berasal dari tempat penampungan air kotor.
Selain tidak berbau, air yang tidak berwarna juga menjadi syarat air layak atau bisa digunakan untuk minum dan memasak.
Air yang berwarna dianggap sebagai air yang sudah tercemar karena artinya air sudah mengandung zat yang menimbulkan warna.
Kalau air berwarna pekat, maka jangan mengonsumsinya. Sebab, bisa saja air mengandung zat berbahaya bagi tubuh.
Sementara air yang keruh bisa didiamkan selama beberapa jam atau hari sampai kotorannya mengendap di bagian bawah.
Air yang bisa digunakan untuk minum dan memasak umumnya tidak memiliki rasa atau rasanya tawar, teman-teman.
Kalau air itu memiliki rasa, berarti ada zat tertentu yang terkandung di dalamnya. Misalnya kandungan garam di dalam air laut yang asin.
Itulah mengapa air laut bukan air yang memenuhi syarat. Tubuh akan bekerja lebih keras untuk menyaring garam dan mineral lain.
Kalau kita mengonsumsi air laut, maka dampaknya adalah tubuh menjadi lebih cepat haus karena ginjal butuh lebih banyak air.
Baca Juga: Menjawab Pertanyaan Berdasarkan Teks 'Anak PAUD Aceh Tampilkan Tarian Jawa'
Air yang layak digunakan sebagai air minum dan untuk memasak juga haruslah tidak mengandung logam berat.
Source | : | Kompas.com,Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR