Contoh organisasi etnis adalah Serikat Pasundan dan Perkumpulan Kaum Betawi yang dipelopori oleh M. Husni Thamrin.
Ada juga organisasi kedaerahan, seperti Trikoro Dharmo (1915), Jong Java (1915), dan Jong Sumatranen Bond (1917).
Sementara itu, organisasi keagamaan contohnya Jong Islamiten Bond, Muda Kristen Jawi, Muhammadiyah, hingga Nahdlatul Ulama.
Bebragai organisasi ini sering melakukan pertemuan hingga akhirnya muncul ide untuk mengikatkan diri dalam organisasi nasional.
Berkembangnya berbagai paham baru merupakan salah satu faktor eksternal munculnya nasionalisme Indonesia.
Beberapa paham yang jadi pendorong pergerakan nasional, antara lain:
Paham-paham itu mengajarkan tentang bagaimana langkah-langkah memperbaiki kondisi kehidupan bangsa Indonesia.
Ada berbagai peristiwa di luar negeri yang turut menjadi pendorong pergerakan kebangsaan Indonesia, teman-teman.
Pertama, ada kemenangan Jepang atas Rusia tahun 1905. Hal ini membuat bangsa Asia semakin yakin bisa melawan penjajah.
Baca Juga: Apa yang Dimaksud Nasionalisme dan Apa Hubungannya dengan Paham Kebangsaan?
Kedua, berkembangnya nasionalisme di berbagai negara. Misalnya di India muncul pergerakan dengan Tokoh Mahatma Gandhi.
Nah, itulah beberapa latar belakang munculnya nasionalisme Indonesia. Semoga informasi ini bisa bermanfaat, ya.
Source | : | gramedia.com,Adjar.id |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR