Perajin gerabah akan menggunakan dua tangan untuk membentuk tanah liat, dan kedua kaki untuk memutar alat pemutar (perbot).
Setelah dibentuk sesuai dengan keinginan, maka selanjutnya gerabah harus dijemur di bawah terik matahari hingga benar-benar kering.
Tahap berikutnya yaitu pembakaran. Gerabah yang sudah kering dan keras akan dikumpulkan dalam tungku pembakaran.
Gerabah tersebut kemudian dibakar selama beberapa jam hingga benar-benar keras, supaya gerabah tidak mudah pecah.
Tahap terakhir yaitu penyempurnaan, dengan cara menambahkan cat khusus atau glasir pada gerabah agar terlihat indah dan menarik.
Seperti penjelasan di atas, gaya yang diberikan tangan dan kaki kita dapat memengaruhi bentuk tanah liat hingga berubah menjadi kerajinan gerabah.
Ada dua jenis gaya yang digunakan saat membuat gerabah, yaitu gaya otot dan gaya gesek.
Gaya otot digunakan saat tangan membentuk tanah liat menjadi benda lain seperti guci, cangkir, mangkuk, dan sebagainya.
Gaya otot juga digunakan oleh kaki saat memutar alat pemutar (perbot), teman-teman.
Gaya otot yang dilakukan tangan dan kaki dapat menghasilkan gerakan memutar pada perbot dan tanah liat basah.
Sedangkan gaya gesek terjadi antara jari tangan dengan permukaan tanah liat yang diputar oleh mesin sehingga mempermudah kita membentuk benda kerajinan.
Baca Juga: Cari Jawaban Kelas 4 SD Tema 8, Apa Saja Ciri-Ciri Benda Tiga Dimensi?
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR