Bobo.id - Jepang pernah menjajah Indonesia selama 3,5 tahun, terhitung sejak 10 Januari 1942 hingga 17 Agustus 1945.
Tujuan Jepang ke Indonesia yaitu untuk mendapatkan cadangan logistik dan bahan industri untuk menghadapi Perang Pasifik.
Kedatangan Jepang ini menyebabkan bangsa Belanda yang sudah menetap sekitar 350 tahun di Indonesia diusir.
Selama menetap di Indonesia, bangsa Jepang juga melakukan penjajahan yang menyulitkan rakyat Indonesia.
Dengan mengklaim sebagai pemimpin Asia, Jepang mengambil kebutuhan rakyat pribumi seperti makanan, obat-obatan, dan pakaian.
Penjajahan Jepang memberikan pengaruh dan dampak yang besar bagi kehidupan rakyat Indonesia.
Pada pelajaran IPS Kelas 8 SMP, kita harus menjelaskan dampak penjajahan Jepang terhadap kehidupan sosial budaya di Indonesia.
Yuk, temukan kunci jawaban pertanyaan tersebut dari penjelasan berikut ini!
Pendidikan di suatu negara sudah pasti memengaruhi kehidupan sosial budaya masyarakatnya.
Sebab, dengan sumber daya manusia berpendidikan, akan mendorong budaya yang lebih maju di negara tersebut.
Pada masa penjajahan Jepang, rakyat Indonesia diperbolehkan untuk mendapatkan pendidikan atau sekolah dengan dua belas jenjang.
Baca Juga: 10 Contoh Bentuk Kegiatan Ekspor dan Impor Indonesia, Materi IPS
Jenjang sekolah ini masih digunakan hingga saat ini, yaitu sekolah dasar enam tahun, sekolah menengah pertama tiga tahun, dan sekolah menengah atas tiga tahun.
Selain menciptakan sekolah berjenjang, Jepang juga membentuk sistem sosial bernama Tonarigumi, untuk mengawasi aktivitas politik Indonesia.
Tonarigumi adalah kerukunan tetangga yang dibuat oleh tentara Jepang untuk memudahkan mengenal dan mengawasi warga.
Setiap Tonarigumi membawahi 10-20 kepala rumah tangga, yang diketuai oleh Kumico (sekarang disebut RT).
Setiap satu bulan sekali, para Kumico akan melakukan rapat secara berkala untuk melaporkan hasil pemantauan yang didapatkan.
Menurut sejarahnya, Kekaisaran Jepang sudah berhasil mengumpulkan 508.745 Tonarigumi yang terdiri dari 8.967.320 kepala rumah tangga di seluruh Jawa.
Jepang juga membentuk suatu badan yang didirikan dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan pokok rakyat, bernama Kumiyai.
Kumiyai ini merupakan lembaga ekonomi yang berupa koperasi model Jepang yang bertujuan untuk melindungi kepentingan ekonomi pribumi.
Pada masa penjajahan, Jepang memerintahkan seluruh wiraswasta untuk menerapkan Kumiyai agar dapat diawasi melalui koperasi tersebut.
Hingga kini, Kumiyai telah berkembang menjadi koperasi yang masih digunakan oleh masyarakat Indonesia.
Jadi, Jepang turut memengaruhi kehidupan sosial budaya dengan mendukung pendidikan dan ekonomi Indonesia.
Baca Juga: Melengkapi Tabel Perlawanan Rakyat Pada Pendudukan Jepang, Cari Jawaban IPS
Pada masa penjajahan Jepang, hubungan dan interaksi pemerintahan antarpulau sangat dibatasi.
Ini terjadi karena Jepang mengendalikan seluruh saluran komunikasi yang bisa digunakan oleh masyarakat Indonesia.
Di masa pendudukan Jepang, rakyat Indonesia wajib melakukan seikerei, atau cara penghormatan dengan membungkuk 90 derajat setiap pagi kepada Kaisar Jepang Tenno Heika.
Tidak hanya membungkuk hormat, rakyat Indonesia juga harus menyanyikan lagu kebangsaan Jepang, yaitu Kimigayo.
Penghormatan ini tentu saja tidak sejalan dengan budaya asli Indonesia, sehingga menimbulkan pertentangan.
----
Kuis! |
Berapa lama Jepang menetap di Indonesia? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR