Bobo.id - Pada pelajaran Sejarah kelas 10 kita belajar mengenai proses masuknya agama Islam ke Indonesia.
Pada Bab Islamisasi dan Silang Budaya di Nusantara, kita belajar mengenai bukti-bukti yang ditemukan arkeolog bahwa mengenai proses masuknya Islam.
Proses masuknya Islam tidak serta merta terjadi, melainkan setahap demi setahap.
Proses itu pun melibatkan akulturasi budaya, yakni budaya Kerajaan Hindu Buddha dengan budaya Timur Tengah yang dibawa pedagang untuk menyiarkan agama Islam.
Proses akulturasi itu menimbulkan budaya yang masih lestari hingga kini, seperti Upacara Tabot di Bengkulu dan Tabuik di Pariaman.
Lalu apa hubungan kedua upacara itu dengan proses masuknya Islam ke Indonesia?
Kita bahas bersama, yuk, teman-teman!
Upacara Tabot di Bengkulu dan Tabuik di Pariaman adalah tradisi tahunan yang dilakukan oleh masyarakat setempat sebagai bagian dari perayaan bulan Muharram dalam kalender Islam.
Kedua upacara ini memiliki kesamaan dalam hal penggunaan arak-arakan yang terbuat dari anyaman bambu yang dihiasi dengan berbagai ornamen.
Namun, meskipun memiliki kesamaan, kedua upacara ini berasal dari budaya yang berbeda.
Upacara Tabot di Bengkulu berasal dari budaya Melayu, sedangkan Tabuik di Pariaman berasal dari budaya Minangkabau.
Baca Juga: 4 Teori Masuknya Islam ke Indonesia, dari versi Gujarat hingga Persia
Penglihatan Mulai Buram? Ini 3 Hal yang Bisa Jadi Penyebab Mata Minus pada Anak-Anak
Source | : | kemdikbud.go.id,neliti.com |
Penulis | : | Niken Bestari |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR