“Hikh… terompetku tadi kena kail pancing dan terbawa ke atas,” tangisnya.
“Apa ini terompetmu?” tanya Oki sambil menyerahkan terompet yang tadi dipancingnya.
“Aaah, terimakasih!” seru duyung itu gembira. “Maaf ya. Tadi aku tidak sengaja,” ujar Oki.
“Ayo ikut aku. Hari ini aku akan pentas dengan band duyung. Kalian kuundang untuk menonton,” ajak duyung itu.
Wow, tentu saja Oki dan Nirmala tidak menolak.
Baca Juga: Fakta Seru Tongkat Wasiat yang Sering Temani Petualangan Oki dan Nirmala di Negeri Dongeng
“Astaga… tempat ini bagus dan meriah sekali!” seru Oki girang. “Hmm, makanannya juga harum…” bisik Nirmala.
Tak lama kemudian, mereka berdua telah duduk santai. Menikmati musik sambil menyantap makanan yang lezat.
“Wah, hasil pancinganmu hari ini bagus juga, Ki!” canda Nirmala.
3. Dongeng Oki dan Nirmala: Oki dan Felip di Toko Permen
Cerita oleh: Vanda Parengkuan
Hari masih pagi. Nirmala menemani Bu Dayang ke toko kue. Oki dan Felip ikut. Mereka menuju ke toko permen. “Wah, toko permennya masih tutup, Lip!” keluh Oki kecewa.
Keduanya mengintip dari jendela. “Waaah, permennya banyak sekali ya, Lip!” seru Oki. Sementara Felip sibuk mengusir semut yang merambat di tangannya. “Ukh, ukh!”
“Aaa, aku tahu. Kita suruh semut-semut ini mengambil permen!” bisik Oki. Ia lalu mengendap-endap masuk ke toko kue. Dan mengambil tongkat wasiat Nirmala di keranjang.
“Hihihi…” Oki cekikikan lalu mengayunkan tongkat wasiatnya. “Waah, semut-semutnya jadi besar, Ki!” seru Felip gembira. Semut-semut itu lalu berbaris masuk lewat lubang angin.
Tak lama kemudian, mereka keluar lagi membawa permen. “Hahaha… cepat berikan permennya padaku!” seru Oki. Tiba-tiba, “Aaa, toloong… Jangan gigit aku…” teriak Oki dan Felip.
Rupanya semut-semut itu marah karena permen mereka diambil. Untunglah Nirmala mendengar teriakan mereka. “Haa… semut-semut raksasa?” Ia cepat-cepat memungut tongkatnya.
Baca Juga: Mengapa Pipiyot dalam Cerita Oki dan Nirmala Punya Wajah yang Buruk Rupa? Ini Asal Mulanya
10 Contoh Pelanggaran Hak di Lingkungan Sekolah, Materi Kelas 4 SD Kurikulum Merdeka
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR