Adapun Peta yang didirikan pada 1943 adalah pasukan bersenjata yang memperoleh pendidikan militer secara khusus dari Jepang.
Jepang mencari anggota romusha dengan tujuan mencari bantuan tenaga yang lebih besar untuk membantu perang dan melancarkan aktivitas Jepang.
Anggota-anggota romusha dikerahkan oleh Jepang untuk membangun jalan, kubu pertahanan, rel kereta api, jembatan, dan sebagainya.
Jumlah romusha paling besar berasal dari Jawa, yang dikirim ke luar Jawa, bahkan sampai ke Malaya, Myanmar, dan Thailand.
Sebagian besar romusha adalah penduduk tak berpendidikan. Mereka terpaksa melakukan kerja rodi karena takut pada Jepang.
Mereka tidak mendapatkan makanan terjamin, kesehatan sangat minim, sementara pekerjaan berat sehingga ribuat rakyat Indonesia meninggal.
Mendengar nasib romusha yang sangat menyedihkan, banyak pemuda Indonesia meninggalkan kampung karena takut dijadikan romusha.
Tak hanya tenaga, pengerukan kekayaan alam yang dimiliki Indonesia oleh Jepang jauh lebih kejam dari yang dilakukan Belanda.
Diketahui bahwa Jepang mengambil alih seluruh aset ekonomi Belanda dan mengawasi secara langsung seluruh usahanya.
Usaha perkebunan dan industri harus mendukung keperluan perang. Rakyat wajib menyerahkan bahan pangan kepada Jepang.
Baca Juga: 5 Dampak Penjajahan Jepang terhadap Kehidupan Sosial Budaya di Indonesia
Selain itu, Jepang juga memanfaatkan Jawa Hokokai dan instansi pemerintah lainnya. Hal inilah yang semakin menyengsarakan Indonesia.
Source | : | Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR