Bobo.id - Paskah merupakan salah satu perayaan wajib bagi umat Kristiani, baik Kristen Protestan maupun Katolik di seluruh dunia.
Perayaan Paskah sendiri adalah hari kemenangan. Sebab, semua umat Kristiani akan memperingati hari kebangkitan Yesus Kristus.
Peringatan Paskah juga menjadi tradisi Kristiani yang paling tua karena sudah diperingati sejak 2.000 tahun yang lalu.
Tidak seperti Natal yang selalu diperingati pada 25 Desember, Paskah selalu diperingati pada tanggal yang berbeda tiap tahunnya.
Coba lihat tiga tahun ke belakang, Paskah 2021 jatuh pada tanggal 4 April dan Paskah 2022 jatuh pada tanggal 17 April.
Sementara itu tahun 2023 ini, Hari Raya Paskah atau Easter Day akan jatuh dan diperingati pada tanggal 9 April.
Kira-kira, kenapa Paskah selalu diperingati pada tanggal yang berbeda setiap tahunnya, ya? Simak informasi berikut ini, yuk!
Mengapa Tanggal Paskah Selalu Berubah?
Perayaan Paskah kadang diperingati awal April seperti sekarang, namun ada juga yang jatuh di akhir Maret seperti tahun 2016.
Berbeda dari Natal yang bisa jatuh di hari yang berbeda-beda, Paskah selalu jatuh dan diperingati pada hari Minggu.
Tepatnya, Minggu pertama setelah bulan purnama menyusul titik awal musim semi. Namun ini bukan dihitung berdasarkan astronomi modern.
Baca Juga: Perbedaan Hari Raya Natal dan Paskah yang Merupakan Hari Besar Umat Kristen
Minggu pertama setelah bulan purnama pertama itu dikenal sebagai ekuinoks. Setiap tahun, terjadi dua kali ekuinoks.
Ekuinoks atau fenomena ketika siang sama panjangnya dengan malam ini terjadi pada tanggal 21-25 Maret dan 22-23 September.
Untuk tujuan penghitungan Hari Raya Paskah, titik balik atau hari pertama musim semi ini selalu dihitung pada 21 atau 22 Maret.
Yap, tanggal itu memang menandai adanya perubahan dari musim dingin ke musim semi di belahan bumi utara, teman-teman.
Rumus yang ditentukan oleh Konsili Nicea ini masih digunakan hingga saat ini. Inilah yang membuat tanggal selalu berubah.
Meski begitu, Hari Raya Paskah pasti jatuh dan diperingati pada hari Minggu antara tanggal 22 Maret hingga 25 April.
Berdasarkan titik balik musim semi tanggal 21 Maret, Perayaan Paskah tercepat bisa terjadi pada tanggal 22 Maret.
Paskah sudah pernah diperingati pada 22 Maret sebanyak empat kali, yakni pada tahun 1598, 1593, 1761, dan 1818.
Metode Penghitungan Computus
Ternyata, ada metode untuk menghitung tanggal Paskah. Namanya berasal dari bahasa latin 'computus' yang berarti kalkulasi.
Hal ini merupakan isu besar pada zaman pertengahan dan masih belum selesai sampai sekarang, teman-teman.
Baca Juga: Makna Warna-Warna Paskah, dari Putih hingga Violet
Paskah menandai tanggal kematian dan kebangkitan Yesus kembali. Hal itu diketahui jatuh pada seputar Paskah Yahudi.
Seperti Paskah Yahudi, tanggal untuk menandai kebangkitan Yesus dihitung dengan menggunakan kalender bulan atau siklus bulan.
Kala itu, berbagai kelompok tidak sepakat dengan tanggal perayaan Kebangkitan. Hal ini membuat terpecah dua kubu.
Ada yang merayakan Paskah pada Paskah Yahudi itu sendiri, namun ada juga yang merayakan Paskah pada hari Minggu.
Hingga akhirnya pada tahun 325, terdapat pertemuan Dewan Nicea untuk menyelesaikan polemik penanggalan Paskah.
Saat itulah mulai ditetapkan Perayaan Paskah yang dirayakan pada Minggu pertama setelah bulan pertama pada awal musim semi.
Meski begitu, antara tanggal perayaan dan fenomena alam yang jadi patokannya bisa tidak sesuai karena cara penghitungan yang tidak tepat.
Pada zaman dahulu, sistem perhitungan ini dilakukan secara tradisional, yakni menggunakan tabel dan cara yang rumit.
Namun seiring perkembangan zaman, perhitungan jatuhnya Paskah ini dilakukan dengan cepat menggunakan algoritma pada komputer.
Dengan teknologi ini, kita bisa langsung mengetahui perayaan Paskah hingga tiga tahun ke depan. Luar biasa, bukan?
Nah, itulah alasan mengapa Hari Raya Paskah jatuh di tanggal yang berbeda setiap tahunnya. Semoga bisa bermanfaat, ya.
Baca Juga: 20 Link Twibbon Hari Paskah 2023, Beserta Fakta Unik Perayaan Paskah
----
Kuis! |
Sejak kapan Perayaan Paskah dirayakan? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR