Sabtu Suci merupakan hari transisi antara proses penyaliban hingga kematian.
Terakhir, Minggu Paskah adalah hari perayaan kebangkitan Yesus pada hari ketiga setelah Ia wafat di kayu salib.
Dalam kepercayaan umat Kristiani, kematian Yesus merupakan bentuk pengorbanan yang Ia lakukan untuk menebus dosa-dosa umat manusia.
Hari Paskah bermakna sebagai dasar dan pusat iman Kristen, yang mempercayai bahwa kebangkitan Yesus merupakan sumber harapan akan cinta kasih dan wujud keselamatan Allah bagi manusia yang berdosa.
Dilansir dari Kompas.id, perayaan Paskah juga dimaknai sebagai perayaan iman, merayakan harapan keselamatan dan cinta kasih Allah kepada umat yang percaya.
Dengan begitu, umat Kristiani dapat membuang kehidupan lamanya yang buruk untuk beralih kepada terang dan kasih.
Paskah juga bermakna bahwa manusia harus memulai kehidupannya yang baru, meninggalkan kebiasaan dan perbuatan buruknya, serta hidup sesuai dengan ajaran Tuhan.
Pada hari Paskah tersebut, gereja dan seluruh umat Kristiani di seluruh dunia akan merayakannya dengan penuh sukacita.
Sama seperti Hari Natal, perayaan Paskah dilaksanakan dengan beragam tradisi, sesuai dengan daerah yang melaksanakannya.
Pada zaman kuno, orang Kristen meletakkan daging domba di bawah mazbah untuk diberkati kemudian dimakan bersama pada hari Paskah.
Kemudian, pada abad ke-13, telur mulai digunakan pada perayaan Paskah sebagai simbol Kebangkitan.
Baca Juga: Banyak yang Salah Menyebut, Apa Bedanya Jumat Agung dengan Paskah?
Source | : | kompas.id,britannica.com |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR