Menurut World Health Organizations, air bersih untuk sanitasi berperan besar dalam kesehatan manusia.
Sebaliknya, sanitasi yang buruk dapat meningkatkan risiko penularan penyakit diare seperti kolera, disentri, tifus, bahkan infeksi usus dan polio.
Sayangnya, menurut data WHO, ada sekitar 1,7 miliar orang masih belum memiliki layanan sanitasi dasar, seperti toilet atau kamar mandi pribadi.
Apa pengaruh buruknya? Buang air di tempat terbuka karena tidak adanya kamar mandi dapat mencemari air tanah.
Akibatnya, setidaknya 10 persen populasi dunia diperkirakan mengonsumsi makanan yang diairi oleh air limbah, teman-teman.
Dengan begitu, penting untuk kita agar meningkatkan kebersihan air di sekitar tempat tinggal dan memastikan sanitasi kita bersih.
Adapun cara yang bisa kita lakukan untuk memastikan sanitasi bersih adalah dengan tidak melakukan pencemaran.
Pada dasarnya, pencemaran yang dilakukan manusia akan mencemari tanah.
Ketika tanah tercemar oleh bahan kimia dan limbah, maka air hujan yang terserap di dalamnya juga dapat mengandung limbah.
Meskipun air hujan akan disaring berkali-kali oleh bebatuan dan tanah, air kotor akibat limbah tetap membahayakan bagi makhluk hidup.
Oleh sebab itu, kita harus memahami pentingnya sanitasi bersih untuk meningkatkan kesadaran pencegahan pencemaran.
Baca Juga: 10 Contoh Kegiatan yang Membutuhkan Air dalam Keluarga, Materi Kelas 5 SD Tema 8
15 Dampak Positif Globalisasi bagi Kesenian Daerah, Materi Kelas 6 SD Kurikulum Merdeka
Source | : | WHO |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR