Bobo.id - Wajib dinantikan, fenomena gerhana matahari hibrida diperkirakan akan terjadi pada 20 April mendatang.
Dilaporkan melalui space.com, gerhana matahari hibrida ini akan terlihat dari bagian wilayah Samudra Pasifik dan Hindia.
Faktanya, para astronom sangat menantikan fenomena ini, karena dianggap sebagai fenomena yang sangat langka, teman-teman.
Memangnya, apa yang dimaksud dengan gerhana matahari hibrida, Bo? Mengapa disebut sangat langka?
Nah, kali ini Bobo akan mengajak teman-teman untuk mencari tahu beragam fakta unik gerhana matahari hibrida dari artikel berikut ini. Yuk, simak bersama!
Gerhana matahari hibrida terjadi keitika jarak bulan mendekati batas bayangan umbra, untuk mencapai Bumi.
Bulan berada pada jarak yang tepat dari Bumi, sehingga puncak bayangannya yang berbentuk kerucut berada sedikit di atas permukaan Bumi.
Kemudian, bayangan antumbra (perpanjangan umbra) bulan bergerak melintasi Bumi, sehingga menyebabkan gerhana matahari annular.
NASA mendefinisikan gerhana matahari annular sebagai gerhana matahari yang terjadi ketika Bulan melewati antara Matahari dan Bumi.
Gerhana matahar annular ini memunculkan pemandangan seperti cincin bersinar, karena piringan lebar matahari tertutup oleh piringan bulan yang lebih kecil.
Nah, yang membedakan antara gerhana matahari hibrida dengan gerhana matahari total yaitu proses terjadinya.
Baca Juga: Tiga Hari Lagi Bulan Akan Mulai Memasuki Fase Perbani Akhir, Apa Itu?
Jika pada gerhana matahari total, matahari dalam kondisi benar-benar gelap. Pada gerhana matahari hibrida terjadi dua proses.
Awalnya, kita akan terlihat posisi 'cincin api' pada saat gerhana dalam waktu singkat, kemudian dilanjutkan dengan gerhana matahari total.
Gerhana matahari hibrida disebut-sebut oleh astronom sebagai fenomena paling menarik, paling langka, sekaligus paling spektakuler yang wajib kita nantikan.
Sebenarnya, penduduk bumi akan melihat dua sampai lima kali fenomena gerhana matahari dalam setahun.
Namun tidak dengan gerhana matahari hibrida, yang hanya akan terjadi beberapa kali selama satu abad.
Menurut data dari NASA, selama abad ke-21 hanya ada sekitar 3,1 persen gerhana matahari yang bersifat hibrid.
Ini sama dengan jumlah 7 dari 224 kali terjadinya gerhana matahari yang bisa disaksikan di bumi selama 100 tahun.
Sementara itu, selama periode 2000 SM hingga 3000 SM, gerhana hibrida hanya mencakup 5 persen dari semua gerhana yang terjadi.
Sebelumnya, gerhana matahari hibrida terakhir terjadi pada 3 November 2013, sekitar kurang dari 10 tahun lalu.
Pada waktu itu, gerhana hanya terlihat sebagai gerhana matahari total di Afrika Tengah, seperti Kenya utara, Uganda, Kongo, dan Republik Demokratik Kongo.
Selain di Afrika, gerhana matahari hibrida pada tahun 2013 itu juga terlihat di Samudra Atlantik selama satu menit.
Baca Juga: Di Planet Ini, Sehari Lebih Panjang daripada Setahun, Planet Mana Itu?
Apakah gerhana ini akan terlihat dari Indonesia? Berdasarkan posisinya, gerhana akan terlihat dari negara kita.
Gerhana matahari hibrida akan terlihat dari Australia barat, Timor Leste, dan Indonesia timur mulai pukul 21.36 EDT pada 19 April 2023.
Menurut In the Sky, fenomena langka tersebut akan berakhir pada pukul 02.59 EDT.
Sementara itu, di Indonesia timur fenomena gerhana hibrida dapat disaksikan sekitar pukul 23.23 sampai 23.58 waktu setempat.
Di Australia, gerhana matahari hibrida terjadi hingga 1 menit, di Timor Leste terjadi selama 1 menit 14 detik, sedangkan di Papua Barat terjadi selama 1 menit 9 detik.
Nah, itulah beberapa fakta unik fenomena gerhana matahari hibrida, teman-teman.
----
Kuis! |
Apa maksudnya gerhana matahari hibrida mengalami dua proses? |
Petunjuk: cek di halaman 2! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Source | : | NASA,space.com |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR