Kalau teman-teman perhatikan, setiap harinya BMKG akan menyuguhkan tingkat paparan sinar ultraviolet di sejumlah wilayah Indonesia.
Ada wilayah yang berwarna merah pekat, ada yang berwarna ungu, ada yang berwarna oranye, kuning, hingga berwarna hijau.
Tidak sekadar warna, ternyata warna-warna yang disuguhkan BMKG untuk setiap wilayah itu menggambarkan indeks sinar ultraviolet.
Warna hijau (0-2) menunjukkan kategori 'low' atau risiko bahaya rendah. Gunakan kacamata hitam dan tabir surya bagi kulit sensitif.
Warna kuning (3-5)menunjukkan kategori 'moderate' atau risiko bahaya sedang'. Kenakan pelindung Matahari dan tabir surta setiap dua jam.
Warna oranye (6-7) menunjukkan kategori 'high' atau risiko bahaya tinggi. Disarankan untuk menghindari paparan Matahari pukul 10.00-16.00.
Selain itu, kita juga dianjurkan untuk mengenakan pakaian pelindung matahari, tabir surya, topi lebar, dan kacamata hitam di luar ruangan.
Warna merah (8-10) menunjukkan kategori 'very high' atau risiko bahaya sangat tinggi. Disarankan untuk tetap berada di tempat teduh.
Selain itu, diperlukan juga tindakan pencegahan ekstra karena kulit dan mata bisa cepat rusak dan terbakar dengan cepat tanpa pelindungan.
Warna ungu (>11) menunjukkan kategori 'extreme' atau risiko bahaya sangat ekstrem. Ini adalah indeks yang paling tinggi.
Untuk itu, diperlukan semua tindakan pencegahan karena kulit dan mata bisa rusak dan terbakar dalam hitungan menit.
Baca Juga: Berada Lebih Dekat dengan Matahari, Apakah Astronaut Perlu Menggunakan Tabir Surya?
Terbit Hari Ini, Mengenal Dongeng Seru dari Nusantara di Majalah Bobo Edisi 35, yuk!
Source | : | Kompas.com,BMKG |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR