Oleh sebab itu, RA Kartini berjuang menyetarakan hak-hak perempuan dengan laki-laki dalam bidang pendidikan dan menuntut ilmu.
Seperti apa perjuangan RA Kartini sehingga bisa dikenang sebagai pahlawan di Indonesia?
Kartini lahir pada tahun 1879 di Jepara, Jawa Tengah, dan tumbuh dalam lingkungan keluarga bangsawan.
Meski tumbuh dalam lingkungan yang penuh dengan tradisi kuno, Kartini sangat tertarik dengan pendidikan dan mempelajari bahasa Belanda serta membaca buku-buku kesetaraan gender.
Kartini percaya bahwa pendidikan adalah hak laki-laki dan juga perempuan.
Kartini berjuang untuk membebaskan perempuan Indonesia dari kungkungan adat dan tradisi yang menghalangi kemajuan mereka.
Ia mengajari hak-hak perempuan, termasuk hak untuk mendapatkan pendidikan yang setara dengan laki-laki, hak untuk bekerja, hak untuk memilih pasangan hidup, dan hak untuk mengekspresikan diri secara bebas.
Semua pemikiran Kartini ini ia sampaikan kepada para sahabatnya, salah satunya adalah Rosa Abendanon, istri JH Abendanon.
Oleh JH Abendanon ini, surat-surat Kartini dikumpulkan dan dijadikan buku Habis Gelap Terbitlah Terang yang memiliki arti perjuangan Kartini menggapai kesetaraan hak antara perempuan dan laki-laki.
Kartini mendirikan sekolah untuk perempuan di Jepara pada tahun 1903 yang dikenal sebagai Sekolah Kartini.
Tujuan sekolah untuk memberikan pendidikan modern dan keterampilan kepada perempuan Indonesia.
Baca Juga: 14 Daftar Pahlawan Perempuan Indonesia, Ada yang dari Daerahmu?
Source | : | Kompas.com,Gramedia.com |
Penulis | : | Niken Bestari |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR