Bobo.id - Gamis adalah salah satu baju yang populer untuk merayakan lebaran, terutama untuk perempuan.
Gamis memiliki ciri khas yaitu panjang hingga menutupi pergelangan kaki dan memiliki lengan panjang.
Gamis sering kali terbuat dari bahan yang longgar dan nyaman seperti katun atau rayon.
Baju ini dilengkapi dengan berbagai desain dan ornamen yang sesuai dengan selera dan kebutuhan pemakainya.
Gamis biasanya digunakan untuk berbagai acara formal maupun informal, acara keagamaan, atau kegiatan sehari-hari.
Namun, tahukah teman-teman bahwa gamis bukan berasal dari Indonesia, lo.
Lalu, dari manakah asal-usul gamis yang kini sangat populer di Indonesia ini?
Fakta Sejarah Baju Gamis
Gamis berasal dari dunia tata busana Muslim yang memiliki pengaruh dari budaya Asia Barat atau Timur Tengah.
Hal ini disebabkan karena awal penyebaran ajaran Islam bermula dari kawasan Asia Barat, teman-teman.
Secara harfiah, kata "gamis" berasal dari bahasa Arab "qamis" yang berarti pakaian panjang yang menutupi seluruh tubuh.
Baca Juga: Sudah Punya Baju Lebaran? Begini Tips Mencuci dan Mempertahankan Warnanya
Gamis juga bisa disebut dengan "jubah" atau "abaya" dalam bahasa Arab, yang dipakai laki-laki maupun perempuan.
Sejarah gamis dapat ditelusuri dari abad ke-7 Masehi, ketika agama Islam mulai berkembang di kawasan Asia Barat, Asia Tengah, dan Asia Selatan.
Gamis sangat populer karena dinilai bisa melindungi seluruh tubuh dari sengatan matahari dan debu padang pasir.
Meskipun menutupi seluruh tubuh, gamis disukai karena tidak membuat gerah dan sejuk dipakai.
Selain itu, masyarakat Asia Barat dan sekitarnya juga memakai penutup kepala bagi laki-laki dan perempuan untuk melindungi diri sebagai pelengkap gamis.
Nah, gamis mulai dipopulerkan ke Indonesia saat pedagang dari Asia Barat dan Tengah memasuki wilayah Nusantara pada akhir abad ke-7 dan awal abad ke-8 Masehi.
Terjadilah akulturasi budaya yang disebabkan oleh pergaulan dan pernikahan pedagang dengan penduduk lokal.
Gamis yang tadinya dipakai oleh laki-laki dan perempuan pun lambat laun banyak dipakai para perempuan saja.
Hal ini karena adanya akulturasi budaya lokal dengan memakai gamis sebagai pengganti kain jarik bagi perempuan.
Sedangkan untuk laki-laki kebanyakan mengenakan baju koko dengan celana panjang atau sarung yang merupakan hasil akulturasi budaya Tiongkok dan India.
Memilih Baju Gamis
Baca Juga: Kenapa Lebaran Identik dengan Baju Baru? Ini Penjelasan dan Sejarahnya
Memilih baju gamis lebaran tidak boleh sembarangan, ya. Jika kita salah memiliki kain dan ornamen, maka kita akan mudah merasa gerah dan menganggu kegiatan silaturahmi, lo.
Untuk memilih baju gamis yang sejuk dan nyaman dipakai, pilihlah baju yang terbuat dari kain berikut ini:
1. Katun
Kain katun merupakan jenis kain yang terbuat dari serat kapas yang halus dan ringan. Kain ini sangat adem dan nyaman dipakai karena memiliki sirkulasi udara yang baik.
2. Linen
Kain linen terbuat dari serat tanaman linen dan memiliki tekstur yang kasar dan kaku. Namun, kain ini sangat adem dan cocok dipakai di cuaca panas karena mampu menyerap keringat dengan baik.
3. Rayon
Kain rayon terbuat dari serat sintetis yang menyerupai serat alami seperti kapas atau sutra. Kain ini sangat adem dan nyaman dipakai, serta memiliki kemampuan menyerap keringat dengan baik.
4. Serat Bambu
Kain yang terbuat dari serat bambu juga termasuk kain yang adem dan nyaman dipakai. Kain ini memiliki sifat anti-bau sehingga sangat cocok dipakai di musim panas.
5. Sutra
Kain sutra terbuat dari serat ulat sutra yang halus dan ringan serta sejuk dipakai. Sutra juga memiliki kemampuan menyerap keringat dengan baik sehingga cocok dipakai di musim panas. Nah, itulah fakta sejarah gamis yang populer dipakai saat lebaran.
Baca Juga: Penting! Ini 3 Alasan Kenapa Pakaian Baru Harus Dicuci Dulu Sebelum Dipakai
----
Kuis! |
Dari mana asal kata gamis? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Source | : | Encyclopedia Brittanica,Arabic Post,Cornell University |
Penulis | : | Niken Bestari |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR