Bobo.id - Teman-teman suka dengan masakan yang diolah dari jamur?
Banyak sekali, lo, masakan enak yang diolah dari jamur, seperti sup jamur, spageti jamur, jamur goreng kriuk, dan sebagainya.
Hm... pastinya sangat sedap, ya!
Namun, kita harus berhati-hati dalam membedakan jamur, teman-teman.
Sebab ada jamur yang aman dimakan dan ada jamur beracun yang tidak aman dimakan.
Jika tidak memperhatikan cirinya dengan baik, kita bisa kena sial seperti Oki dan Felip yang usil ini, lo.
Seperti apa kisah Negeri Dongeng mengenai jamur ini, ya? Kita simak bersama, yuk!
----
Sup Jamur Raksasa
Dongeng oleh: Dok. Majalah Bobo
Suatu hari di Negeri Dongeng, Nirmala baru saja membacakan dongeng mengenai Monster Merah kepada Oki dan Felip.
Baca Juga: Dongeng Anak: Kroko Buaya dan Saruru Monyet #MendongenguntukCerdas
Felip pun menggoda Oki dengan berpura-pura sebagai Monster Merah. "Aku adalah Monster Merah. Aku akan menangkapmu, kurcaci hijau," kata Felip sambil mengejar Oki.
Kedua kurcaci itu pun berkejaran sambil berlari meninggalkan Nirmala yang geleng-geleng kepala. Tibalah mereka di sekitar dapur istana. Olala, mereka melihat Pak Dobleh yang sedang bersedih di jendela dapur.
Melihat Pak Dobleh yang sedang bersedih, Oki dan Felip pun mengendap-endap untuk mengejutkan koki istana itu. Melihat keisengan Oki dan Felip, Nirmala pun menyulap wajah Pak Dobleh dari jauh.
"Sim salabim!" wajah Pak Dobleh pun memerah seperti monster tanpa sepengetahuannya.
"DOR!" Oki dan Felip mengejutkan Pak Dobleh secara berbarengan, tapi sejurus kemudian mereka lari ketakutan melihat wajah Pak Dobleh yang memerah seperti monster dalam cerita Nirmala.
"Monster Merah!" mereka lari ketakutan.
Nirmala tertawa melihat Oki dan Felip ketakutan, lalu menyulap wajah Pak Dobleh kembali seperti semula.
"Makanya, Ki, Lip, kalau melihat seseorang sedang sedih itu dihibur, bukan malah dikageti seperti tadi," tegur Nirmala.
"Maafkan kami, Nir," ujar Oki dan Felip.
"Ngomong-ngomong, kenapa Pak Dobleh sedih, ya?" tanya Nirmala. Mereka bertiga pun menghampiri Pak Dobleh di dapur.
Setelah ditanya Nirmala, Pak Dobleh mengaku bahwa ia sedang kebingungan.
Baca Juga: Dongeng Anak: Pohon Topi #MendongenguntukCerdas
"Ratu Bidadari menyuruhku untuk memasak makanan sehat yang unik. Aku sudah memutuskan memasak sup jamur yang disajikan dalam mangkuk jamur. Namun, aku tidak tahu di mana aku bisa mendapatkan jamur itu," ujarnya.
Pak Dobleh pun menunjukkan buku resep dan gambar jamur raksasa yang menjadi bahan masakannya tersebut.
"Jamur raksasa itu pasti bisa ditemukan di hutan," ujar Nirmala sambil menawarkan diri untuk mencari jamur itu.
"Wah, terima kasih, Nirmala!" wajah Pak Dobleh menjadi cerah kembali. Ia pun menjelaskan ciri-ciri jamur yang menjadi bahan masakannya tersebut.
Sebab, banyak sekali jenis jamur di hutan, beberapa di antaranya beracun dan tidak bisa dimakan.
Saat Pak Dobleh menjelaskan ciri-ciri jamur, Oki dan Felip menyelinap keluar istana sambil menunggangi kuda sembrani.
Rupanya, mereka segera ingin mencari jamur untuk Pak Dobleh. Sayangnya, Oki dan Felip tidak mendengarkan penjelasan Pak Dobleh mengenai ciri-ciri jamur yang aman dimakan.
Kuda sembrani pun mendarat di salah satu bagian hutan yang lembap dan banyak ditumbuhi jamur raksasa.
Ada berbagai jenis jamur di sana, ada yang berwarna putih, merah, biru, dan beragam warna lain.
"Kita pilih yang warna merah ini saja, Lip," ujar Oki. "Pasti rasanya mirip strawberry." Felip pun setuju. Dua kurcaci itu pun mencabut jamur berwarna merah tersebut.
Di sisi lain, Nirmala dan Pak Dobleh baru menyadari Oki dan Felip menyelinap pergi membawa kuda sembrani.
Baca Juga: Dongeng Anak: Kisah Burung Jalak dan Buaya #MendongenuntukCerdas
"Aku harus menyusul mereka!" ujar Nirmala. Untunglah, Nirmala menemukan seekor kunang-kunang. "Sim salabim!" dengan sulap Nirmala, kunang-kunang itu pun menjadi besar dan menjadi tunggangan Nirmala menuju hutan untuk menemukan Oki dan Felip.
Untunglah, tak lama kemudian, Nirmala menemukan Oki dan Felip. Dua teman kurcacinya itu jatuh pingsan akibat menghirup gas yang dihasilkan jamur warna merah yang mereka temukan. Nirmala segera membawa mereka ke tempat yang aman.
"Teman-teman, tidak semua jamur itu bisa dimakan, lo. Jamur yang berwarna terang dan mencolok itu justru kebanyakan adalah jamur beracun yang tidak boleh dimakan. Makanya, kita harus mendengar penjelasan Pak Dobleh dengan baik," kata Nirmala saat Oki dan Felip sudah siuman.
Setelah mencari di sekitar, Nirmala pun menemukan jamur yang dicari Pak Dobleh. Jamur itu berwarna putih pucat dan tidak semenarik jamur-jamur yang lain. Namun, justru jamur itulah yang aman dimakan.
"Sim salabim! Jamur-jamur, ikutlah aku ke istana!" ujar Nirmala sambil mengayunkan tongkatnya.
Mereka bertiga pun pulang ke istana untuk menyerahkan jamur kepada Pak Dobleh untuk dimasak. Setelah selesai, Ratu Bidadari pun mengumpulkan para penghuni istana dan para kurcaci untuk menikmati sup jamur sehat buatan Pak Dobleh.
"Terima kasih, ya, Nir, sudah menyelamatkan aku dan Felip," ujar Oki.
"Sama-sama, Ki. Lain kali hati-hati dalam memilih jamur, ya. Memerhatikan ciri-ciri jamur beracun itu sangat penting," jawab Nirmala.
"Pak Dobleh, aku boleh nambah sup jamurnya, tidak? Kepalaku masih pusing," keluh Felip.
"Tentu saja boleh," ujar Pak Dobleh.
Hari itu, Oki dan Felip menemukan pelajaran berharga agar tidak sembarangan melakukan sesuatu dengan pengetahuan terbatas yang bisa mencelakakan diri sendiri.
Baca Juga: Dongeng Anak: Ratu Tera dan Kursi Ajaib #MendongenguntukCerdas
----
Kuis! |
Apa yang membuat Pak Dobleh bersedih? |
Petunjuk: cek di halaman 2! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Menuju Dua Dekade, National Geographic Indonesia Gelar Pameran Foto Sudut Pandang Baru Peluang Bumi
Source | : | Youtube Majalah Bobo |
Penulis | : | Niken Bestari |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR