Dalam pementasan, sang bidadari diperankan oleh seorang aktris cantik yang berbakat. Pementasan perdana disaksikan keluarga istana. Pementasan itu sukses besar. Kisah drama yang terkenal itu pun dipentaskan ke seluruh penjuru negeri. Pertunjukannya sukses di setiap kota dan desa yang disinggahi.
Ketika teater keliling itu mengadakan pertunjukkan di desanya, Cissy dan teman-temannya tak mau ketinggalan. Mereka menonton pertunjukkan itu beramai-ramai. Mereka sangat terpesona pada pertunjukan itu. Terutama pada tokoh bidadari yang cantik jelita.
“Wah, seandainya aku bisa memerankan tokoh bidadari secantik itu!” gumam Loly pada teman-temannya. Mereka baru saja pulang dari menonton pertunjukan.
“Huuu… bidadari itu cantik jelita! Kau jadi angsanya saja!” sahut Myrna. Teman-temannya langsung menyambut dengan gemuruh tawa.
“Wah, bicara soal angsa, aku jadi teringat pada angsaku di rumah!” teriak Cissy tiba-tiba. Angsa yang dua tahun lalu diselamatkannya di tepi danau kini dipeliharanya di rumah. “Aku belum memberinya makan!” Cissy langsung terbirit-birit pulang. Teman-temannya riuh tertawa.
“Ha…ha…ha…Cissy! Cissy! Walaupun kau pelihara angsa itu sampai tua, dia tak akan pernah menjelma menjadi pangeran!” teriak Loly.
Hihihi… Cissy ikut tertawa. Walau angsa itu tak akan pernah berubah menjadi pangeran, tetapi Cissy senang memeliharanya.
Baca Juga: Dongeng Anak: Ratu Tera dan Kursi Ajaib #MendongenguntukCerdas
#MendongenguntukCerdas
Tonton video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR