Bobo.id - Pada saat momen lebaran, banyak keluarga di Indonesia menyiapkan masakan khas yang terbuat dari santan seperti opor, rendang, kalio, dan sebagainya.
Mengonsumsi opor dan rendang saat lebaran bersama keluarga memang menyenangkan, namun kita perlu memperhatikan jumlahnya.
Jangan sembarangan, berlebihan mengonsumsi santan dalam sehari bisa menyebabkan beberapa gangguan kesehatan, teman-teman.
Lantas, seberapa banyak santan yang diperbolehkan untuk dikonsumsi selama sehari? Yuk, cari tahu faktanya dari artikel ini!
Dilansir dari Healthline, santan berbeda dengan air kelapa yang terjadi secara alami.
Untuk mendapatkan santan, daging kelapa perlu diparut dan dicampur dengan air terlebih dahulu.
Sebenarnya, santan juga bisa memberikan kita manfaat, karena mengandung protein, lemak, kalium, fosfor, vitamin C, dan antioksidan.
Namun, di dalam santan ini juga terdapat lemak jenuh yang sangat tinggi, sehingga bisa berdampak bahaya jika dikonsumsi berlebihan.
Menurut American Heart Association, batas kalori dari lemak jenuh yang boleh dikonsumsi tubuh kita yaitu sekitar 6 persen dari kalori total.
Misalnya, jika kebutuhan kalori harian kita adalah 2.000 kalori, maka total lemak jenuh yang boleh dikonsumsi dalam sehari yaitu sekitar 120 kalori.
Baca Juga: 7 Rekomendasi Tempat Wisata di Bandung yang Cocok untuk Libur Lebaran
Dilansir dari hellosehat.com, artinya kita tidak boleh mengonsumsi makanan dan makanan yang mengandung santan hingga satu cangkir dalam sehari.
Jika kita mengonsumsi santan lebih dari satu cangkir dalam sehari, maka kita telah melampaui batas yang dianjurkan oleh kesehatan.
Ada beberapa dampak yang terjadi pada tubuh jika kita mengonsumsi makanan bersantan berlebihan.
Makanan bersantan bisa memicu peningkatan kadar trigliserida, salah satu jenis lemak yang berguna sebagai cadangan energi.
Dampaknya, tekanan darah di dalam tubuh ikut meningkat, dan berisiko menimbulkan hipertensi dan penyumbatan arteri.
Seperti yang disebutkan di atas, santan mengandung lemak jenuh yang sangat tinggi.
Jika kita mengonsumsinya secara berlebihan, maka akan terjadi penumpukan lemak jahat dalam tubuh.
Hal ini tidak baik untuk kesehatan jantung, teman-teman. Bagi orang lanjut usia, hal ini bahkan memicu gangguan jantung.
Penumpukan lemak jenuh akibat mengonsumsi banyak santan juga dapat mengganggu kesehatan pencernaan.
Makanan bersantan bisa meningkatkan asam lambung, terutama jika dikonsumsi dalam kondisi perut kosong.
Setelah mengetahui bahayanya, jangan lupa untuk selalu memperhatikan sebanyak apa makanan bersantan yang kamu konsumsi saat lebaran, ya.
Baca Juga: Fakta Seru Asal-usul Baju Gamis yang Populer Sebagai Baju Lebaran
Berikut ini beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk menghindari lemak jenuh.
- Hindari makanan bersantan yang biasanya mengandung lemak jenuh tinggi. Utamakan untuk memilih hidangan sayur, ikan, dan daging ayam dibandingkan daging merah.
- Hindari memasak dengan cara digoreng dan usahakan untuk mengolah makanan dengan cara dipanggang, direbus, dan dikukus.
- Tambahkan buah, sayur, biji-bijian, dan kacang-kacangan pada menu makan untuk memenuhi asupan nutrisi sehari-hari.
- Untuk camilan, pilihlah buah-buahan atau kacang-kacangan daripada cokelat, donat, atau biskuit.
----
Kuis! |
Terbuat dari apakah santan itu? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Menuju Dua Dekade, National Geographic Indonesia Gelar Pameran Foto Sudut Pandang Baru Peluang Bumi
Source | : | Healthline,Hellosehat |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR