Sebagai informasi, meteor-meteor Lyrid ini akan memasuki atmosfer Bumi dengan kecepatan 47 kilometer per detik!
Lyrid sering meninggalkan 'kereta' debu bercahaya di belakang saat melesat melalui atmosfer Bumi. 'Kereta' ini bisa diamati beberapa detik.
Dilansir dari Space.com, saat puncak hujan meteor, kita diperkirakan bisa menyaksikan antara 10-20 meteor per jam.
Jumlah ini tidak sebanyak puncak hujan meteor Lyrid yang terjadi pada tahun 1922, yakni sebanyak 96 per jam.
Selain itu, ada juga seorang pengamat Jepang yang menghitung kalau ada 112 meteor jatuh dalam 67 menit.
Sementara tahun 1982, beberapa pengamat yang berada di Florida dan Colorado melihat 90-100 Lyrid per jam.
Meski tak sebanyak tahun-tahun sebelumnya, kita tetap bisa melihatnya tanpa bantuan apa pun, bisa dengan mata telanjang.
Kita bisa menyakiskan hujan meteor ini sejak tengah malam besok hingga terbitnya fajar pada hari Minggu.
Kalau sempat, Bobo sarankan untuk melihat hujan meteor Lyrid di tempat yang jauh dari kota atau lampu jalan.
Nikmati langit sepuasnya, maka setelah 30 menit dalam kegelapan, mata kita akan beradaptasi dan bisa mulai melihat meteor.
Nantinya, kita akan melihat meteor yang cepat dan terang, meskipun tidak secepat atau sebanyak Perseid di bulan Agustus.
Baca Juga: Rutin Terjadi 30 Kali dalam Setahun, Bagaimana Proses Terjadinya Hujan Meteor?
Source | : | Kompas.com,NASA,Space.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR