Bobo.id - Bulan, Bintang, Matahari, dan planet adalah beberapa contoh benda langit yang kita ketahui dan dapat dilihat dengan jelas.
Selain keempat benda yang populer itu, ternyata ada juga benda langit lain yang biasa disebut dengan meteor.
Meteor adalah benda angkasa yang meluncur di angkasa luar, masuk ke dalam atmosfer dan menyala karena gesekan udara.
Diketahui, ada jutaan meteor di langit. Ketika mereka berpindah tempat, mereka akan meninggalkan lintasan cahaya di angkasa.
Menariknya, kita bisa melihat meteor itu dari Bumi tanpa alat bantu apa pun. Banyak orang menyebutnya bintang jatuh.
Yap, bintang jatuh adalah istilah yang digunakan untuk meteor yang bergerak dan berpindah tempat di langit malam.
Apa itu Hujan Meteor?
Meskipun sering disebut sebagai fenomena bintang jatuh, meteor sebenarnya berbeda dengan bintang, teman-teman.
Bintang adalah bola gas raksasa dan letaknya jauh dari Bumi. Oleh karena itu, titik cahaya bintang di langit terlihat sangat kecil.
Dilansir dari space.com, fenomena hujan meteor adalah remahan debu dari asteroid yang memasuki atmosfer Bumi.
Saat perjalanan memasuki atmosfer Bumi ini, meteor akan berjatuhan dan bergesekan dengan partikel udara hingga menciptakan panas.
Baca Juga: 5 Fenomena Langit yang Indah, Ada Pelangi Api hingga Hujan Meteor
Hal ini akan membuat meteor yang masuk atmosfer semakin terkikis, sehingga menghasilkan garis-garis cahaya terang di langit.
Debu dan partikel meteoroid yang terus-menerus menghujani Bumi dari segala arah terkadang menghasilkan meteor soliter.
Hujan meteor bisa terjadi sepanjang tahun. Selain iu, nama fenomena itu akan diambil dari asal partikel meteorid.
Disebutkan bahwa hujan meteor ini ternyata bisa terjadi dan disaksikan sebanyak 30 kali di setiap tahunnya. Banyak, ya!
Hujan Meteor Lyrid Bisa Diamati Besok
Nah sebentar lagi, kita juga akan melihat fenomena hujan meteor dari Bumi. Namanya, hujan meteor Lyrid.
Lyrid merupakan hujan meteor tahunan yang memang dapat dilihat setiap malam dari tanggal 16-25 April.
Hujan meteor ini termasuk yang tertua dalam sejarah. Catatan kuno tentang hujan meteor ini sudah ada sejak hampir 27 abad.
Menurut NASA, penampakan hujan meteor Lyrid pertama tercatat oleh seorang penduduk Tiongkok pada tahun 687 SM.
Titik radian saat hujan meteor Lyrid ini akan berada di konstelasi Herkules dekat Vega, bintang paling terang di konstelasi Lyra.
Tahun ini, puncak hujan meteor Lyrid diperkirakan jatuh pada malam hari tanggal 22-23 April, teman-teman.
Baca Juga: Jangan Sampai Terlewat, Ini 4 Fenomena Langit Langka Pada April Mendatang
Sebagai informasi, meteor-meteor Lyrid ini akan memasuki atmosfer Bumi dengan kecepatan 47 kilometer per detik!
Lyrid sering meninggalkan 'kereta' debu bercahaya di belakang saat melesat melalui atmosfer Bumi. 'Kereta' ini bisa diamati beberapa detik.
Dilansir dari Space.com, saat puncak hujan meteor, kita diperkirakan bisa menyaksikan antara 10-20 meteor per jam.
Jumlah ini tidak sebanyak puncak hujan meteor Lyrid yang terjadi pada tahun 1922, yakni sebanyak 96 per jam.
Selain itu, ada juga seorang pengamat Jepang yang menghitung kalau ada 112 meteor jatuh dalam 67 menit.
Sementara tahun 1982, beberapa pengamat yang berada di Florida dan Colorado melihat 90-100 Lyrid per jam.
Meski tak sebanyak tahun-tahun sebelumnya, kita tetap bisa melihatnya tanpa bantuan apa pun, bisa dengan mata telanjang.
Kita bisa menyakiskan hujan meteor ini sejak tengah malam besok hingga terbitnya fajar pada hari Minggu.
Kalau sempat, Bobo sarankan untuk melihat hujan meteor Lyrid di tempat yang jauh dari kota atau lampu jalan.
Nikmati langit sepuasnya, maka setelah 30 menit dalam kegelapan, mata kita akan beradaptasi dan bisa mulai melihat meteor.
Nantinya, kita akan melihat meteor yang cepat dan terang, meskipun tidak secepat atau sebanyak Perseid di bulan Agustus.
Baca Juga: Rutin Terjadi 30 Kali dalam Setahun, Bagaimana Proses Terjadinya Hujan Meteor?
----
Kuis! |
Apa yang dimaksud dengan meteor? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Source | : | Kompas.com,NASA,Space.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR