Setiap hari ia selalu mengoceh dengan riang.
"Woko, woko, woko," ia selalu mengoceh dengan riang di atas danau sambil melompat-lompat.
Suatu hari, Woko melompat-lompat di sekitar danau seperti biasa.
Karena tidak hati-hati, kakinya terkena ranting kecil.
Woko yang malang pun jatuh.
Kulit di sekitar mulutnya pun terluka.
Ia bergegas menemui dokter katak yang bisa membantunya.
"Lukamu ini harus ditutup dengan plester supaya sembuh, Woko," ucap dokter.
Woko pun pulang ke rumahnya dan disambut dengan khawatir oleh ayah, ibu, dan adiknya.
"Apa yang terjadi padamu, Woko?" tanya mereka.
"Aku terjatuh dan mulutku terluka," jawab Woko.
Baca Juga: Dongeng Anak: Ksatria Pemberani #MendongenguntukCerdas
Source | : | Youtube Majalah Bobo |
Penulis | : | Niken Bestari |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR