“Kamu lihat seekor anak kuda di padang rumput itu? Pergi, dan makanlah dia!” perintah Sang Elang Tua.
Woli berterimakasih kepada Sang Elang Tua, lalu berlari ke padang rumput dan mendekati seekor anak kuda yang sedang merumput.
“Anak kuda yang malang, aku akan menelanmu bulat-bulat!”
“Eh... mengapa kau berkata begitu, Pak Serigala?” tanya anak kuda itu ketakutan.
“Raja memerintahkanku untuk memakanmu!”
“Tidak mungkin! Aku ini kuda milik kerajaan. Tidak mungkin dibiarkan menjadi makanan serigala. Lihatlah! Aku mempunyai cap kerajaan pemberian Raja Elang Tua sendiri!” ujar anak kuda.
“Di mana cap itu?” tanya Woli Serigala.
“Di kaki belakangku,” kata si anak kuda.
Woli segera melangkah ke dekat kaki belakang anak kuda. Ia lalu memeriksanya. Ketika wajah Woli mendekat ke kaki kuda, anak kuda itu langsung menendang wajah si serigala. DHUK!
“AAA...” jerit Woli kaget dan kesakitan. Sementara, anak kuda itu telah melarikan diri.
Woli kembali kepada Sang Elang Tua. “Rajaku yang Agung, aku sangat kelaparan, aku benar-benar ingin menangis! Berikanlah sesuatu untuk kumakan. Anak kuda tadi menendang wajahku dan melarikan diri...“
Baca Juga: Dongeng Anak: Ksatria Pemberani #MendongenguntukCerdas
Tomat-Tomat yang Sudah Dibeli Bobo dan Coreng Hilang! Simak Keseruannya di KiGaBo Episode 7
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR