Biasanya, sudut pandang orang pertama menggunakan kata ganti 'aku', 'saya', atau 'kami'.
Contoh penggunaan dalam cerita:
Hari ini aku lelah sekali karena banyak les yang harus aku datangi sepulang sekolah. Namun, jika aku tidak berangkat les, bisa-bisa Ibuku sedih. Lagi pula, hari les hanya berlaku 3 hari dalam seminggu. Kunikmati saja selagi besok sudah memasuki akhir pekan.
Sudut pandang orang kedua biasanya ditandai dengan adanya narator atau pencerita yang seolah-olah berbicara kepadamu untuk menjelaskan cerita.
Biasanya, sudut pandang ini menggunakan kata ganti 'kau' atau 'kamu'.
Namun, dalam sebuah karya fiksi seperti cerpen, sudut pandang orang kedua jarang digunakan oleh pengarang.
Contoh penggunaan dalam cerita:
Sudah dua jam berlalu, namun kamu tidak segera sampai di rumah. Apakah karya wisatanya ada kendala? Apakah kamu dan teman-temanmu sedang mengalami macet? Kita sudah berjanji akan membuka kado ulang tahun bersama.
Sudut pandang orang ketiga adalah ketika pengarang berperan sebagai orang yang serba tahu namun tidak berada di dalam tokoh cerita.
Biasanya, sudut pandang ini menggunakan kata ganti 'dia' atau 'mereka'.
Baca Juga: 5 Perbedaan Teks Puisi dan Teks Cerpen, Cari Jawaban Bahasa Indonesia
Diketahui, sudut pandang orang ketiga dibagi menjadi dua jenis, yaitu sudut pandang ketiga tunggal dan sudut pandang ketiga majemuk.
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR